Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel KPK Kebut Upaya Cari Pengganti Busyro

Kompas.com - 30/08/2014, 06:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Begitu dibentuk, Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi langsung tancap gas mencari pengganti Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah jemput bola menawarkan posisi itu ke sejumlah pihak.

“Sudah kami lakukan jemput bola. Sudah dilakukan. Saya bersurat kepada dewan rektor, dewan pers, dengan lembaga penegak hukum yang ada seperti KPK, Kejagung, Polri,” kata Ketua Pansel KPK Amir Syamsuddin, di sela silaturahmi dengan sejumla awak media di kediamannya di Jakarta, Jumat (29/8/2014) malam.

Menurut Amir, upaya panitia ini mendapat respons yang cukup positif. Setidaknya, ujar dia, belasan orang sudah melamar ke panitia untuk menggantikan Busryo. Para pelamar, sebut Amir, berasal dari beragam latar belakang pendidikan.

“Saat ini yang sudah mendaftar itu ada dari TNI, Polri, ada swasta ada juga. Tapi memang jumlahnya baru belasan,” kata Amir. Dia mangatakan telah pula menunjuk seorang jur bicara untuk menyampaikan perkembangan hari ke hari kinerja panitia seleksi ini.

Amir menambhkan, dia tak ingin terlalu menanggapi setiap usulan KPK yang diungkap lewat media massa. Dia khawatir, minat masyarakat akan menurun bila berpendapat suhu antara panitia seleksi dan KPK memanas.

"Kalau saya berbalas pantun terus dengan KPK tidak bagus, hanya akan mengurangi minat orang baik yang ingin mendaftar. (Jangan sampai) karena melihat gerahnya jawab-jinawab (panitia dan KPK), nanti mereka jadi ragu,” ujar Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com