Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Presiden SBY dan Jokowi Dinilai Tradisi Transisi yang Elegan

Kompas.com - 28/08/2014, 09:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014) malam, diapresiasi. Pertemuan itu dianggap sebagai tradisi proses transisi yang elegan.

"Saya melihat pertemuan di Bali ini adalah tradisi baru yang bagus, elegan dalam konteks transisi pemerintahan," ujar Pakar Komunikasi Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Haryanto, saat dihubungi, Kamis (28/8/2014).

Gun Gun menuturkan, pertemuan itu juga telah menghilangkan jarak antar-pemerintahan seperti yang terjadi pada proses pergantian pemerintahan pada 2004 dari Presiden kelima Megawati Soekarnoputri kepada SBY. Menurut Gun Gun, pertemuan antara Presiden dan presiden terpilih memang penting dilakukan.

Saat Jokowi nantinya resmi menjabat presiden, akan banyak kondisi sosial ekonomi yang harus ditanganinya segera.

"Salah satu existing condition, yang harus dihadapi Jokowi adalah terkait pembatasan BBM bersubsidi, bisa jadi Jokowi akan melalui fase turbulensi," kata dia.

Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, maka Jokowi perlu berkomunikasi dengan Presiden SBY dengan menyelaraskan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.

"Jokowi tentu tidak mau start dengan buruk karena ini terkait indikator harapan publik, tidak bisa tidak maka komikasi dengan SBY untuk selaraskan, tentang ruang fiskal dan BBM," ujarnya.

Jokowi yang akan dilantik sebagai presiden ke-7 pada 20 Oktober mendatang akhirnya dapat berbicara empat mata dengan SBY selama 1 jam 50 menit. Mereka bertemu sejak pukul 21.00 hingga pukul 22.50 di sebuah spa and resort di Nusa Dua, Bali.

Dalam keterangan pers seusai pertemuan, Presiden menyatakan, pembicaraan yang dilakukan bersama Jokowi meliputi berbagai agenda kenegaraan dan pemerintahan, terutama agenda pada akhir tahun 2014 dan awal 2015.

Keduanya sepakat agar pembicaraan ditindaklanjuti secara lebih teknis antara Tim Transisi Jokowi-JK dan jajaran pemerintahan sekarang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com