"Saya kira keinginan agar sebagai pembantu presiden bisa melaksanakan tugas dan fokus. Tidak nyambi. Tidak sambilan. Itu saja intinya," kata Tjahjo di kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (17/8/2014).
Anggota Komisi I DPR-RI itu mengatakan, partainya juga belum membahas menteri-menteri yang akan direkrut dari parpol. Dia hanya bisa memastikan bahwa Jokowi akan memilih menteri berdasarkan keahlian.
"Pak Jokowi rekrutmennya itu dasarnya bukan dari mana, tapi orang yang memang tepat sesuai bidang keahlian. Apakah orang itu kebetulan aktivis atau orang dari partai," ucap Tjahjo.
Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo menginginkan menteri yang menjabat di pemerintahan yang akan dipimpinnya harus lepas dari parpol. Jokowi mengatakan, sejumlah kandidat menteri tersebut saat ini masih digodok.
Keinginan Jokowi tersebut mendapat ketidaksetujuan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebagai salah satu parpol pengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mencontohkan, dirinya tetap bisa fokus menjalani tugasnya saat ini sebagai Ketua Umum PKB serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.