Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Laurens Dama, Ketua Komisi V DPR yang Tewas Tersengat Aliran Listrik

Kompas.com - 13/08/2014, 22:45 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Kabar mengejutkan datang dari Denpasar, Bali, Rabu (13/8/2014) malam. Ketua Komisi V DPR Laurens Bahang Dama dilaporkan tewas karena tersengat aliran listrik di rumahnya pada pukul 18.35 Wita.

Diberitakan, Laurens tersengat listrik saat menolong putri keduanya, Serli Dama, yang berteriak minta tolong dari kamar mandi karena tersengat listrik.

"Saat Bapak membantu Serli, justru dia terkena setrum," kata Riani Dama, putri Laurens, sambil meneteskan air mata. (Baca: Ketua Komisi V DPR Tewas Tersengat Aliran Listrik Saat Menolong Anaknya)

Mungkin tak banyak orang mengenal sosok Laurens. Sebagai anggota DPR, ia memang tidak terlihat banyak tampil di media.

Siapa Laurens?

Laurens Bahang Dama lahir di Dewuk, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 13 Februari 1964, di tengah keluarga petani. Ia dikaruniai dua orang putri, yaitu Riani Dama dan Serli Dama.

Seperti dikutip dari blognya, Laurens bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2007. Dua tahun di PAN, ia berhasil melenggang ke Senayan pada Pemilu 2009 dari daerah pemilihan NTT 1. Ia masuk di Komisi XI yang membidangi sektor keuangan dan perbankan.

Pada 2013, Fraksi PAN menunjuknya menjadi Ketua Komisi V yang membidangi sektor transportasi. Ia menggantikan Yasti Soepredjo Mokoagow.

Tentang penunjukan Laurens, Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno mengatakan, saat itu sistem rotasi ingin menunjukkan komitmen PAN terhadap pembangunan di Indonesia timur karena Laurens berasal di NTT.

Dalam Pemilu Legislatif 2014, Laurens kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com