Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Kerja Sama Pertahanan, Anggota Kongres AS Temui Pimpinan DPR

Kompas.com - 11/08/2014, 15:18 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung dan sejumlah perwakilan fraksi bertemu dengan anggota Kongres Amerika Serikat, Jim Moran, Kay Granger, Ken Clavert, dan Rodney Frelinghuyen. Pertemuan dilaksanakan tertutup di lantai 3 Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/8/2014).

"Yang dibicarakan berkaitan dengan pertahanan karena kita tahu Indonesia sempat diembargo dan Indonesia juga sempat terkendala dengan pembelian F-16. Kita minta ini diperbaiki," kata Pramono, Senin.

Selain itu, Pramono mengatakan, AS melihat potensi Indonesia sebagai negara demokrasi yang sedang berkembang. Mereka, kata Pramono, berharap Indonesia bisa menjadi partner yang kompatibel sebagai negara yang sama-sama menjalankan sistem demokrasi.

"Dengan kekuatan ekonomi yang ada, harapannya Indonesia bisa memainkan peran yang cukup signifikan di dunia internasional," lanjut Pramono.

Terkait pilpres, politisi senior PDI-P ini mengatakan, AS sangat memantau jalannya pesta demokrasi di Indonesia. Namun, mereka, kata dia, tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri dan mengharapkan apa pun yang diputuskan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa hasil pilpres merupakan keputusan yang terbaik.

"Mereka juga berharap bisa bekerja sama dengan pemerintahan yang baru, siapa pun presidennya. Dengan pemerintahan baru, bisa dilakukan kerja sama signifikan, terutama di bidang pendidikan, pertahanan, kesehatan, dan juga cultures bisa lebih ditingkatkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com