Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Penghematan Signifikan, Kemenag Janji Kurangi Biaya Haji

Kompas.com - 30/07/2014, 16:02 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Agama berjanji mengupayakan penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) mulai tahun depan jika mereka mampu melakukan penghematan operasional penyelenggaraan haji pada tahun ini. Menurut Inspektur Jenderal Kemenag M Jasin, Kemenag tengah mengupayakan penghematan di sejumlah bidang, di antaranya biaya sewa pemondokan atau hotel di Arab Saudi, dan biaya transportasi udara.

"Apabila jumlah efisiensi atau penghematan cukup signifikan, dapat digunakan penurunan BPIH tahun depan musim haji 1436 H," kata Jasin melalui pesan singkat, Rabu (30/7/2014).

Kendati demikian, lanjut Jasin, perhitungan BPIH juga tergantung pada pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar Amerika. Penetapan BPIH, menurut dia, harus melalui proses dan kajian yang panjang bersama DPR.

"Jadi bukan seperti membalikkan telapak tangan. Jadi sekali lagi, kalau tahun ini efisiensi cukup signifikan, insya Allah akan berpengaruh ke penurunan BPIH," katanya.

Sejauh ini, Kemenag melalui usulan Itjen Kemenag telah melakukan renegosiasi kontrak dengan pihak pemondokan/hotel di Mekkah, Madinah, dan Jeddah. Dari renegosiasi kontrak di Madinah, Kemenag telah menghemat biaya sekitar Rp 43 miliar.

Tim penyelenggaraan haji dan umrah dengan dikawal Itjen Kemenag telah membuat kesepakatan baru untuk menurunkan sewa kontrak pemondokan dari 675 riyal menjadi 500-585 riyal per orang untuk menginap delapan hari di Madinah. Selain itu, menurut Jasin, Kemenag telah mengupayakan agar jemaah haji ke depannya lebih nyaman. Salah satu upayanya dengan mengurangi kepadatan sejumlah pemondokan atau hotel di Mekkah yang disewa untuk jemaah haji.

Biaya yang dikeluarkan untuk pemondokan di Mekkah ini pun, kata Jasin, sudah efisien. Kemudian di Jeddah, Itjen Kemenag telah mengusulkan agar Kemenag menjalin kontrak dengan hotel baru yang penawaran harganya lebih murah. Dengan demikian, bisa dilakukan penghematan anggaran miliaran rupiah.

Untuk di Jeddah, ada Hotel Sofwa yang menawarkan harga di bawah plafon yang dianggarkan sebelumnya. "Kapasitas selama musim haji dari hotel Al-Sofwa tersebut 18.000-20.000 orang. Tim Itjen menyarankan hotel ini diambil melalui perpanjangan pendaftaran dan segera dilakukan negosiasi, karena harga tawaran hotel itu 80 riyal dibawah plafon harga 100 SAR (Saudi riyal). Perkiraan untuk satu hotel ini saja sudah didapatkan efisiensi/penghematan sebesar 20 x 20.000=400.000 x Rp 3.100 kurs rupiah ke riyal= Rp. 1.240.000.000 atau satu miliar 200 juta lebih," tutur Jasin.

Di samping lebih murah, menurut Jasin, Hotel Sofwa ini menyediakan kamar yang kepadatannya masuk dalam batas toleransi sehingga jemaah haji nantinya tetap nyaman menginap. Jasin juga menilai, terjalinnya kontrak Kemenag dan Als Sofwa nantinya bisa memicu turunnya penawaran harga hotel lain di Jeddah, dari 100 riyal per hari per orang ke 80 riyal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com