Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Sekeras Apa Pun Menyikapi Keputusan KPU, Selesaikan dengan Damai

Kompas.com - 25/07/2014, 13:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Calon wakil presiden Hatta Rajasa akhirnya angkat bicara mengenai proses Pemilu Presiden 2014 yang hasilnya penetapan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla oleh Komisi Pemilihan Umum.

Lewat akun Twitter-nya @hattarajasa, Jumat (25/7/2014), Hatta mengaku bersyukur atas terselenggaranya pilpres dengan aman dan damai.

"Saya percaya dan meyakini, sekeras apa pun perbedaan dalam menyikapi hasil keputusan KPU haruslah dapat diselesaikan dalam suasana damai," kata Hatta.

Hatta mengatakan, permasalahan keputusan KPU juga harus diselesaikan dalam koridor konstitusi dan undang-undang. Hal itu, kata Hatta, yang melandasi Koalisi Merah Putih mengambil langkah ke Mahkamah Konstitusi untuk menggugat keputusan KPU.

Kubu Prabowo-Hatta dijadwalkan mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke MK sore nanti. (baca: Pukul 17.00 WIB, Prabowo-Hatta Daftarkan Gugatan ke MK)

"Saya percaya dengan mengambil langkah hukum sebagai solusi dalam menyikapi setiap permasalahan, maka ini akan menjadi pendidikan politik bagi bangsa ke depan," kata Hatta.

"Kita percaya MK akan mengeluarkan keputusan yang didasarkan pada kebenaran dan keadilan. Dan kita haruslah menghormati keputusan tersebut," tambah Ketua Umum PAN itu.

Hatta sempat tak mendampingi calon presiden Prabowo Subianto ketika menyampaikan pidato penolakan pelaksanaan dan hasil pilpres di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/7/2014). Prabowo menganggap pelaksanaan Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh KPU bermasalah, tidak demokratis, dan bertentangan dengan UUD 1945. Karena itu, ia menolak pelaksanaan pilpres dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung.

Setelah itu, Hatta pun tak tampil di publik selama beberapa hari. (baca: Ini Kata Hatta Rajasa Setelah "Menghilang" 3 Hari)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com