Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut PKB sebagai Kunci Kemenangannya di Pesantren

Kompas.com - 23/07/2014, 23:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo, menyanjung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai salah satu partai politik pendukung yang turut menentukan kemenangan dirinya dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.

Ketika menghadiri Harlah Ke-16 PKB di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (23/7/2014) malam, Jokowi menceritakan bagaimana para fungsionaris PKB itu memperkenalkan Jokowi ke kalangan kiai, ulama, hingga santri di seluruh Indonesia.

"Saya dibawa ke pesantren-pesantren, itu inisiatif dari PKB, di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan tempat lain," ujar Jokowi.

Jokowi melihat, daya tarik kiai, ulama, hingga para santri terhadap PKB sangat terasa. Hal tersebut terlihat saat Jokowi bertamu ke pesantren-pesantren tersebut. Meski sudah lewat tengah malam, sambutan penghuni pesantren, disebut Jokowi, masih 100 persen.

"Contoh di Jawa Barat. Sudah pukul 02.30 WIB, kondisinya hujan deras. Saya sampaikan ke Marwan Dja'far, batalkan aja. Kita langsung ke hotel. Beliau bilang, meskipun hujan dan sudah larut, di sana masih 100 persen. Pas saya datang, benar begitu ternyata," ujar Jokowi.

Tak hanya sekali, di Jawa Timur pun demikian. Meski waktu memasuki pukul 03.45 WIB, sang fungsionaris PKB tetap meminta Jokowi untuk datang ke salah satu pesantren. Rupanya, di sana, Jokowi tetap disambut secara meriah.

"Saya lalu pikir-pikir, itulah kekuatan PKB di pesantren-pesantren, bukan karena nunggu Jokowi," lanjut dia.

Jokowi mengatakan, oleh karena itu tidak heran bahwa kekuatan PKB, secara khusus di Jawa Timur, membuat suara Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014 mampu mengalahkan Prabowo-Hatta dengan selisih yang cukup tinggi. Jokowi mengaku sangat terbantu atas kekuatan pesantren yang punya hubungan apik dengan PKB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com