Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolak-balik Sebut Siap Kalah, Konsistensi Prabowo Dipertanyakan

Kompas.com - 23/07/2014, 14:23 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Calon presiden Prabowo Subianto kerap menyebut dirinya siap menerima apa pun pilihan rakyat dalam Pemilu Presiden 2014. Prabowo bahkan mendesak rivalnya, calon presiden Joko Widodo, untuk menyatakan hal serupa. Namun, Prabowo justru beringsut mundur pada saat pilpres hendak final. Mengapa Prabowo bertindak demikian?

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti, menilai sikap Prabowo yang menolak pelaksanaan pilpres membuktikan bahwa mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu tidak memiliki konsistensi antara ucapan dan perbuatan. "Prabowo sendiri yang bilang, katanya dia sudah sepuluh kali bilang siap kalah, Jokowi hanya sekali. Jadi, harusnya dia yang paling siap menerima kekalahan tersebut," kata Ikrar di Jakarta, Rabu (23/7/2014) siang.

Menurut Ikrar, sikap yang ditunjukkan Prabowo itu tidak akan mengubah keadaan karena tidak dilakukan sesuai konstitusi dan undang-undang yang berlaku. Sebaliknya, sikap tidak siap kalah itu justru bisa merugikan dan merusak citra Prabowo.

"Sikap itu sama sekali bukan sikap negarawan. Prabowo sudah menurunkan derajatnya sendiri, dari negarawan menjadi politikus kerdil," ujar Ikrar.

Prabowo menyatakan menolak pelaksanaan pilpres dan menarik diri dari proses yang sedang berlangsung hanya beberapa jam sebelum Komisi Pemilihan Umum menetapkan pemenang pilpres, Selasa kemarin. KPU menetapkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dengan perolehan 70.997.833 suara atau 53,15 persen. Adapun Prabowo dan Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com