Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Rakyat Sudah Beri Mandat untuk Bertempur Kok Malah Pergi

Kompas.com - 22/07/2014, 18:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Kuskrido Ambardi, menilai, sikap kubu capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang menolak pemilu presiden dengan walk out dari ruang pleno Komisi Pemilihan Umum telah mengabaikan mandat yang diberikan pemilih padanya.

Menurut dia, keputusan tersebut akan membuat konstituennya yang telah memilihnya kecewa.

"Setelah pemilih memberikan suaranya kan, mandat diberikan kepada calon untuk dijadikan pemimpin. Yang jadi persoalan, calon elite ini menekuk mandat itu," ujar pria yang akrab disapa Dodi itu saat dihubungi, Selasa (22/7/2014).

Dodi mengatakan, ketika rakyat telah memercayakan mandat tersebut kepada Prabowo, seharusnya dia juga menerima apa pun keputusan KPU, termasuk saat dinyatakan kalah dalam pemilu presiden.

Selain itu, menurut dia, keputusan Koalisi Merah Putih tersebut untuk walk out belum tentu mewakili suara rakyat yang telah memberikan mandat kepadanya.

"Apakah memang rakyat setuju kalau dia walk out? Kan pemilih maunya ikut saja aturan mainnya seperti apa, seperti yang kita kenal dalam pemilu. Tapi oleh Prabowo mandat ini diselewengkan," kata Dodi.

"Rakyat memberi mandat untuk bertanding. Disuruh bertempur malah pergi," lanjutnya.

Sebelumnya, Prabowo menyatakan sikap dengan membacakan hasil rapat tim kampanye nasional bahwa KPU bermasalah. Dia menganggap, KPU tidak adil karena mengabaikan banyak tindakan kecurangan di beberapa daerah (baca selengkapnya: Prabowo Menarik Diri dari Proses Pilpres).

Selain itu, KPU dianggap mengabaikan rekomendasi Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta untuk melakukan pemungutan suara ulang. Oleh karena itu, Prabowo menolak pelaksanaan Pilpres 2014 dan menginstruksikan para saksi untuk tidak melanjutkan proses rekapitulasi suara nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com