Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Publik Masih Khawatir Kondisi Politik Pasca Pilpres

Kompas.com - 21/07/2014, 16:45 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Rully Akbar mengatakan mayoritas publik saat ini khawatir dengan kondisi politik pasca pilpres yang hasilnya akan diumumkan pasa Selasa  (22/7/2014) besok. Hal ini dikatakan Rully berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya dari 1.200 responden yang dilakukan pada 18-19 Juli kemarin.

Rully menjabarkan sebanyak 77,7 persen responden menjawab khawatir dengan kondisi politik pasca pilpres yaitu sejak hasil pemenangnya diumumkan Komisi Pemilihan Umum. Sementara sebanyak 20,4 persen responden menjawab tidak khawatir dan sebanyak 1,9 persen tidak menjawab dan tidak tahu.

Rully mengungkapkan alasan penyebab kekhawatiran publik terhadap kondisi politik pasca pilpres karena kedua pasang capres hingga saat ini masih yakin bisa memenangkan pilpres. Selain itu kedua pasang capres juga belum pernah mengeluarkan pernyataan meyakinkan untuk menenangkan pendukung masing-masing menyikapi apapun hasil pilpres pada 22 Juli.

"Tak ada pernyataan meyakinkan dari capres untuk membuat pendukungnya tenang. Keduanya justru masih sama-sama yakib dapat memenangkan pilpres," kata Rully di Kantor LSI di Rawamangun Jakarta Timur, Senin (21/7/2014).

Dari kesimpulan yang diambil LSI, ada tiga harapan publik kepada kedua pasang capres untuk menyikapi hasil Pilpres nanti. Yaitu capres yang kalah legowo dan beri ucapan selamat kepada capres pemenang, kedua pasang capres sama-sama menjaga tidak terjadi kecurangan. Terakhir capres yang kalah sebaiknya mengendalikan dan mengajak pendukungnya pemerintahan yang baru.

Survei ini dilakukan LSI pada tanggal 18-19 Juli kemarin dari 1200 responden dengan margin of error lebih kurang sebesar 2,9 persen. Wawancara dilakukan menggunakan smarthphone yang telah terinstall di program LSI Pol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com