Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPRR: Salah Tulis di C1 Modus Lama

Kompas.com - 15/07/2014, 11:16 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR) Muhammad Afifuddin mengatakan, kesalahan penulisan pada dokumen C1 adalah modus lama yang juga terjadi pada pemilu legislatif 9 April lalu. Komisi Pemilihan Umum, kata Afifuddin, masih bisa mengoreksi kesalahan tersebut.

"Modus lama yang sekarang menjadi lebih diperhatikan. Kejadian di pileg lebih banyak kesalahan penulisan," ujar Afif, saat dihubungi, Selasa (15/7/2014).

Tak hanya pada pemilu kali ini, jelas Afif, modus yang sama juga dilakukan pada pemilu sebelumnya. Ia mencontohkan, saksi lebih dulu menandatangani berkas C1 sebelum melihat berita acara atau angka yang tertera pada formulir tersebut.

Afif mengapresiasi perhatian masyarakat yang cukup tinggi terhadap C1 yang diunggah ke situs resmi Komisi Pemilihan Umum.

"Sekarang rekapitulasi masih di kecamatan. Kalau mekanisme KPU kontrolnya betul, pasti ketemu (kejanggalan)," jelas Afif.

Selain itu, ia juga khawatir ada upaya penyelenggara untuk bermain curang. Namun, ketika perhatian publik tertuju pada proses ini, penyelenggara pemilu berdalih hanya merupakan kesalahan teknis.

"Bilang salah tulis lah, teledor lah. Kalau logikanya kecapekan saya kurang yakin," katanya.

"Saya kira masih ada yang mencoba nitip-nitip, baik dari timses atau panitia yang coba memenangkan kandidatnya," lanjutnya.

Sebelumnya, ditemukan beberapa kejanggalan pada formulir C1 yang diunggah ke laman situs resmi KPU, kpu.go.id. Kejanggalan tersebut antara lain, beberapa formulir C1 menampilkan kolom dengan jumlah suara kosong, banyak coretan sehingga angka tidak jelas, tanda tangan tidak lengkap, total suara di formulir tidak sama dengan total perolehan pasangan calon, dan sebagainya.

Bawaslu telah meminta KPU untuk segera mengoreksi hal ini. Sementara itu, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay meminta masyarakat untuk tidak khawatir, karena KPU berpegangan pada formulir C1 berhologram yang tidak bisa dimanipulasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com