Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ahmad Dhani Dukung Prabowo-Hatta Dianggap Permalukan Indonesia

Kompas.com - 25/06/2014, 17:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Klip video musisi Ahmad Dhani yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dianggap telah mempermalukan Indonesia di mata internasional. Pasalnya, dalam video berjudul Prabowo-Hatta: We Will Rock You itu, Dhani menggunakan pakaian yang mirip seragam pemimpin Nazi.

"Sejatinya tim sukses pasangan nomor urut 1 harus cepat meminta Ahmad Dhani untuk menarik klip tersebut dari peredaran. Sebab, klip itu bukan saja mempermalukan pasangan nomor urut 1, tapi juga mempermalukan bangsa ini secara keseluruhan di mata dunia," kata Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) Ray Rangkuti dalam siaran pers, Rabu (25/6/2014).

Menurut Ray, Nazi dipandang oleh dunia telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan menerapkan pemerintahan fasisme. Namun, Dhani seakan membanggakan Nazi dengan penggunaan simbolnya untuk kampanye.

"Bagaimanapun, oleh dunia, Nazi telah dinyatakan sebagai aktor kejam, anti-HAM, penjahat kemanusiaan, dan diktator sadis di abad modern," ujar Ray.

Ray menilai, Dhani dan pasangan Prabowo-Hatta yang didukungnya bisa dianggap masyarakat setuju dengan apa yang dilakukan Nazi pada masa lalu.

"Lebih-lebih atribut tersebut dipakai demi kepentingan kampanye capres tertentu. Tindakan ini akan memudahkan orang mengambil asosiasi antara atribut yang dipakai dengan cita-cita politik dari pasangan capres. Apalagi Ahmad Dhani selama ini dipandang sebagai bagian dari tim sukses pasangan nomor urut 1," kata Ray.

Situs majalah Jerman, Spiegel, menyoroti pemakaian kostum mirip seragam Himmler oleh Dhani dalam video Prabowo-Hatta: We Will Rock You. Disebut oleh situs itu, kehadiran kostum mirip seragam Nazi dalam video tersebut bertujuan mempertontonkan kekuatan militer dan efisiensi pemerintahan.

Tim sukses bidang kebijakan dan program pasangan Prabowo-Hatta, Dradjad Wibowo, mengatakan, pihaknya akan meminta agar video tersebut dihapus jika Dhani memang menggunakan pakaian mirip pemimpin Nazi. Jika terbukti, pihaknya juga akan meminta Dhani meminta maaf. (baca: Timses Prabowo-Hatta Akan Minta Ahmad Dhani Ganti Video dan Minta Maaf)

Dhani sudah menanggapi kritikan berbagai pihak melalui akun Twitter-nya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com