Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Prabowo-Hatta, Ketua Umum SOKSI Diberhentikan

Kompas.com - 12/06/2014, 17:21 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), yang juga merupakan ormas pendiri Partai Golongan Karya, Suhardiman, memberhentikan Ketua Umum SOKSI saat ini, Ade Komarudin. Ade diberhentikan karena mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Suhardiman sendiri mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Saya memberhentikan Saudara Ade Komarudin sebagai Ketua Umum SOKSI karena melanggar, menentang AD/ART, yaitu menunjuk Prabowo-Hatta untuk capres yang akan datang," ujar Suhardiman, saat menggelar konferensi pers di kediamannya di Jalan Kramat Batu Nomor 1, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2014).

Suhardiman mengatakan, dia sebagai pendiri SOKSI mempunyai hak veto untuk memberhentikan Ade. Keputusan ini diambil karena Ade dianggap telah membuat keputusan yang bertentangan dengan kebijakan dirinya, yang mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Saya kira, saya adalah satu-satunya pendiri Golkar yang masih hidup, jadi apa pun yang berbeda dengan saya, saya berhentikan," ujarnya.

Lawrence TP Suburian, Ketua Presidium SOKSI, yang hadir dalam konferensi pers tersebut, menuturkan, permasalahan ini bermula pada tanggal 7 Juni lalu. Ade mengundang Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan mendeklarasikan dukungan SOKSI untuk pasangan Prabowo-Hatta, di hotel Sultan.

Hal inilah yang membuat Suhardiman merasa "dilangkahi" oleh Ade dalam mengambil keputusan.

"Harusnya kalau Pak Ade mau melakukan itu, dia harus konsultasi ke Pak Suhardiman. Ini kan enggak," ujar Lawrence.

Untuk mengisi kekosongan posisi ketua umum SOKSI, Suhardiman mengangkat tiga presidium SOKSI, yakni Lawrence Siburian, Suriansyah, dan Max Tehusalawane untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab ketua umum dalam menjalankan roda organisasi SOKSI.

Sebelumnya, pendiri SOKSI dan Partai Golkar, Suhardiman, memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk maju pada Pemilu Presiden 2014. Suhardiman yakin, Jokowi-JK mampu membawa Indonesia untuk menjadi negara yang maju jika nantinya terpilih.

"Saya mendoakan supaya (Jokowi-JK) sukses bisa membawa Indonesia maju," ujar Suhardiman, saat menerima kunjungan Jusuf Kalla, di kediamannya di Jalan Kramat Batu, Cipete, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2014).

Suhardiman mengatakan mengetahui pasangan Jokowi-JK maju sebagai capres-cawapres melalui televisi. Sejak saat itu, dia mendoakan pasangan tersebut agar sukses memimpin Indonesia jika terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com