Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbangan Warga untuk Jokowi-JK Hampir Rp 3 Miliar

Kompas.com - 03/06/2014, 15:22 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah satu pekan pengumuman nomor rekening sumbangan bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, total donasi yang masuk per tanggal 3 Juni 2014 pukul 10.00 WIB hampir menembus angka Rp 3 miliar.

"Total uang yang masuk sebesar Rp 2.997.952.737 atau hampir Rp 3 miliar," ujar anggota media center tim pemenangan Jokowi-JK, Zuhairi Misrawi, saat menggelar jumpa pers di Kantor Media Center JKW4P, Jalan Cemara No. 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2014).

Zuhairi menyebutkan, donasi yang masuk ke rekening BRI dengan nomor 122301000172309 atas nama Joko Widodo/Jusuf Kalla itu sebesar Rp 2.179.362.034. Untuk donasi yang masuk ke Bank BCA dengan nomor 5015.500015 atas nama yang sama sebesar Rp 627.980.748. Sementara itu, saldo rekening Bank Mandiri dengan nomor 070-00-0909096-5 atas nama yang sama berjumlah Rp 190.609.955.

Zuhairi belum bisa menyebutkan siapa saja yang menjadi donatur sumbangan tersebut. Dia mengatakan, sampai sekarang tim dari Jokowi-JK sedang membuat daftar identitas siapa saja yang menyumbang. "Kami sedang lakukan verifikasi," ujar Zuhairi.

Selasa (27/5/2014) sore pekan lalu, Jokowi dan JK mengumumkan nomor rekening untuk menampung sumbangan kegiatan pemenangannya sebagai capres-cawapres. Jokowi mengatakan, pembuatan rekening itu untuk memenuhi asas transparansi dan agar keuangan kampanye dikoordinasi dengan lebih baik. "Pertanggungjawabannya bisa kita taruh di koran. Nanti juga kan diaudit," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com