"Isu yang dimunculkan sebelum kampanye resmi oleh pasangan calon dengan black campaign, bisa berdampak pada pemilih bisa jadi apatis. Karena informasi yang disampaikan tidak membuat mereka optimis, semangatnya saling menjatuhkan dan menjelekkan," ujar Afifuddin dalam diskusi 'Catatan Kritis Penyelenggaraan Pemilu Menuju Pilpres 2014' di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014).
Afifuddin mengatakan, kampanye hitam membuat pemilih menilai tidak ada sisi yang baik dari kandidat yang bertarung dalam pilpres. Apalagi, pilpres kali ini hanya diikuti oleh dua pasangan calon. Menurutnya, jika isu-isu baik yang bertebaran, akan membuat masyarakat berpikir tak merasa sia-sia menggunakan hak pilihnya dalam pilpres. Pasangan calon seharusnya bisa lebih mengedepankan visi misi dan program.
Menjelang pilpres kampanye hitam banyak "berseliweran" baik di media massa maupun di media sosial. Isu itu menyerang dua pasangan bakal calon yang akan bertarung, yaitu Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kubu Jokowi diserang dengan isu terkait keyakinan yang dianutnya dan merupakan keturunan Tionghoa. Sementara, kubu Prabowo diserang dengan isu kewarganegaraan Yordania yang dimintanya pada 1998 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.