Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh, Kaca Pecah, Ajudan Prabowo Dipukuli Polisi di KPU

Kompas.com - 20/05/2014, 17:01 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Ketegangan terjadi saat bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Hatta Rajasa mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu Presiden 2014 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2014).

Aura memanas sudah terasa saat rombongan pengantar Prabowo-Hatta yang lebih dulu tiba di depan kantor KPU tidak diperbolehkan masuk oleh petugas kepolisian. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan, dan membuat suasana semakin panas.

Tak sampai di situ, saat Prabowo-Hatta tiba di depan pintu masuk KPU, kaca pintu tersebut pecah. Hal itu terjadi karena para pendukung dan awak media yang ingin mendapatkan keterangan harus saling dorong. Akibat insiden itu, Kepala Sub Bagian Keamanan KPU Solihin dilarikan ke rumah sakit.

Menurut petugas keamanan KPU yang tidak mau disebutkan namanya, aksi saling dorong terjadi sekitar pukul 14.15 WIB, saat Prabowo telah memasuki ruang pendaftaran. Saat itu, katanya, massa pendukung Prabowo-Hatta memaksa masuk dari pintu keluar Gedung KPU.

Tim keamanan KPU hanya menetapkan satu jalur masuk ke gedung. Sementara itu, jalur yang lain digunakan khusus untuk ke luar. Sebelum masuk, setiap orang harus melewati metal detector dan pemeriksaan barang bawaan.

"Mungkin orang-orang itu tidak sabar, terus ke sini (pintu ke luar). Tadinya pintu dibuka. Tapi karena massa mencoba masuk, Solihin menutup pintunya," katanya.

Menurut dia, massa berupaya membuka pintu dengan mendorong pintu bermaterial kaca setebal sekitar satu sentimeter itu. Di sisi lain, petugas keamanan mendorong agar pintu tetap dalam keadaan tertutup. Aksi saling dorong itulah yang menyebabkan pintu kaca pecah.

Petugas keamanan lainnya, yang juga tidak mau disebutkan namanya, mengaku sempat melihat seorang dari kerumunan massa itu menendang pintu. Berdasarkan pengamatannya, tendangan itulah yang diduga menyebabkan pintu kaca pecah.

Puncak ketegangan saat itu, seperti dikutip Tribunnews.com, terjadi saat seorang ajudan Prabowo yang hendak masuk ke ruang sidang utama dipukuli oleh para polisi yang berjaga di depan pintu tersebut.

Ajudan Prabowo yang mengenakan seragam safari khas berwarna coklat itu tidak diperbolehkan masuk. Akhirnya, ia ditarik dan dipukuli beramai-ramai oleh polisi. Suasana tegang tersebut terus berulang saat para petinggi partai pengusung Prabowo-Hatta ingin masuk ke dalam ruangan yang menjadi tempat penyerahan berkas pendaftaran administrasi.

Hingga kini belum ada konfirmasi dari pihak Gerindra atau Kepolisian terkait insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Klaim Pasti Maju Pilkada, Kepastiannya Juli

Ridwan Kamil Klaim Pasti Maju Pilkada, Kepastiannya Juli

Nasional
KPK Sita Innova Venturer Milik Anak SYL Terkait Kasus TPPU

KPK Sita Innova Venturer Milik Anak SYL Terkait Kasus TPPU

Nasional
Moeldoko: Tapera Tidak untuk Biayai Makan Siang Gratis, Apalagi IKN

Moeldoko: Tapera Tidak untuk Biayai Makan Siang Gratis, Apalagi IKN

Nasional
Projo Bakal Komunikasikan Dukungannya untuk Calon Kepala Daerah ke Jokowi dan Prabowo

Projo Bakal Komunikasikan Dukungannya untuk Calon Kepala Daerah ke Jokowi dan Prabowo

Nasional
Pilkada 2024, Projo Dukung Bobby, Khofifah, dan Airin karena Selaras Prabowo-Gibran

Pilkada 2024, Projo Dukung Bobby, Khofifah, dan Airin karena Selaras Prabowo-Gibran

Nasional
Budi Djiwandono Batal Maju Pilkada DKI, Demokrat: Jakarta Butuh Kepala Daerah Berpengalaman

Budi Djiwandono Batal Maju Pilkada DKI, Demokrat: Jakarta Butuh Kepala Daerah Berpengalaman

Nasional
Saat Jokowi Ajak Warga Riau Makan Siang Bersama Usai Shalat Jumat

Saat Jokowi Ajak Warga Riau Makan Siang Bersama Usai Shalat Jumat

Nasional
Tingkatkan SDM dan Dukung Ekonomi Biru, Kementerian KP Ikutkan Peserta Didik dalam MBKM

Tingkatkan SDM dan Dukung Ekonomi Biru, Kementerian KP Ikutkan Peserta Didik dalam MBKM

Nasional
22 Jemaah yang Berhaji Tanpa Visa Resmi Dideportasi, 10 Tahun Tak Boleh ke Saudi

22 Jemaah yang Berhaji Tanpa Visa Resmi Dideportasi, 10 Tahun Tak Boleh ke Saudi

Nasional
Temui Sri Mulyani, Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Komitmen Jaga Fiskal

Temui Sri Mulyani, Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Komitmen Jaga Fiskal

Nasional
Ketua Pembina Yayasan Tolak Universitas Trisakti Jadi PTN-BH

Ketua Pembina Yayasan Tolak Universitas Trisakti Jadi PTN-BH

Nasional
Pansel Buka Pendaftaran Capim KPK mulai 26 Juni sampai 15 Juli 2024

Pansel Buka Pendaftaran Capim KPK mulai 26 Juni sampai 15 Juli 2024

Nasional
KPK Kembali Periksa Seorang Mahasiswa Terkait Korupsi Harun Masiku

KPK Kembali Periksa Seorang Mahasiswa Terkait Korupsi Harun Masiku

Nasional
Polri Tangkap Buronan Nomor 1 Thailand di Bali

Polri Tangkap Buronan Nomor 1 Thailand di Bali

Nasional
Moeldoko Sebut Tapera Akan Diawasi Komite untuk Cegah Korupsi

Moeldoko Sebut Tapera Akan Diawasi Komite untuk Cegah Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com