Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Hatta ke KPU, Pendukung Saling Dorong dengan Polisi

Kompas.com - 20/05/2014, 14:35 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pendaftaran pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden kembali diwarnai kericuhan. Pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memaksa masuk ke dalam ruangan pendaftaran, Selasa (20/5/2014).

Prabowo dan Hatta memasuki lantai 2 Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat sekitar pukul 14.05 WIB. Lima menit kemudian, keduanya memasuki ruang pendaftaran capres-cawapres.

Setelah Prabowo-Hatta masuk, massa pendukungnya juga berupaya ikut masuk. Namun, polisi menghalangi mereka. Hal itu karena keterbatasan ruang dan ketetapan KPU yang menyatakan pendukung pasangan yang dapat masuk ke ruang pendaftaran maksimal sebanyak 30 orang.

Massa terus memaksa masuk dengan mendorong anggota polisi yang berjaga di depan pintu ruang rapat utama KPU itu. Keributan tersebut terus terjadi selama Prabowo-Hatta menyampaikan dokumen kelengkapan persayaratan administrasi pencalonan.

Akibat kericuhan itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham kesulitan masuk ke ruangan. Idrus berupaya masuk melalui pintu lain ruangan, tetapi petugas keamanan menghalanginya karena pintu masuk ditetapkan hanya satu.

Setelah menerobos kerumunan, Idrus akhirnya dapat masuk ke ruangan. Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais juga sempat kesulitan masuk. Namun, karena dibantu masuk petugas keamanan, dia berhasil masuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com