Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Aburizal-Pramono Edhie Menguat, Wacana Usung Sultan HB X Mentah...

Kompas.com - 17/05/2014, 11:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lobi-lobi antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat sudah semakin intensif dilakukan. Hasil lobi terakhir memunculkan pasangan nama baru, yaitu Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie disandingkan dengan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo. Wacana mengusung Sultan Hamengku Buwono X yang sebelumnya sempat mencuat, mentah.

Sebelum kabar telah ada keputusan "Tim Enam" yang dibentuk Golkar dan Demokrat untuk pembahasan rencana koalisi ini, sempat mencuat wacana mengusung Sultan yang juga adalah kader Golkar sebagai bakal calon yang diusung. Dalam wacana awal itu, "pilihan" Demokrat juga menjadi pendampingnya.

"Tapi ternyata kami tidak mendapat respons yang baik. Ya tidak dipaksakan (mengusung Sultan)," ucap Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/5/2014). Amir menolak menyebutkan siapa yang keberatan maupun alasan untuk mementahkan wacana pengusungan Sultan itu.

Dalam kesempatan itu, Amir menyisipkan pujian untuk Pramono. Menurut dia, Pramono punya karir militer yang teruji dan mapan. Adapun soal keinginan Aburizal tetap maju menjadi bakal calon presiden, Amir menolak berkomentar.

"Kalau (pencalonan Aburizal), itu urusan internal Golkar, saya tidak mau berkomentar," tepis Amir. Menteri Hukum dan HAM ini pun berpendapat posisi perolehan suara partainya yang lebih rendah daripada raupan suara Partai Golkar, membuat Demokrat tak bisa seenaknya juga memaksakan kehendak.

Karenanya, kata Amir, Demokrat pun harus menghormati pilihan Partai Golkar soal sosok yang akan diajukan sebagai calon presiden. "Soal siapa yang diajukan, lebih baik ditanyakan ke tim enam karena saya tidak masuk dalam tim enam itu," ucap Amir.

Sebelumnya, Partai Golongan Karya dan Partai Demokrat disebut telah membuat keputusan bakal membentuk poros baru untuk Pemilu Presiden 2014. Pasangan calon presiden dan wakilnya pun sudah disiapkan, yakni Aburizal Bakrie dan Pramono Edhie Wibowo.

"Tadi malam akhirnya terbentuk poros baru, dengan mengusung ARB sebagai capres Partai Golkar dengan Pramono Edhie Wibowo sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat," kata Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat di Jakarta, Sabtu.

Keputusan itu dihasilkan oleh Tim 6. Dalam tim ini, Partai Golkar diwakili MS Hidayat, Agung Laksono, dan Idrus Marham. Adapun dari Demokrat, ada Syarief Hasan, Jero Wacik, serta Edhie Baskoro Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com