Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus MERS, Indonesia Belum Terapkan "Travel Warning"

Kompas.com - 08/05/2014, 08:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) sudah menyebar di 14 negara dan merenggut nyawa lebih dari 100 orang, Indonesia belum berencana mengeluarkan travel warning. Virus yang menyebar dengan perantara kelelawar dan unta ini bahkan dianggap belum seberbahaya flu burung.

"Menurut saya sih travel warning belum (akan dikeluarkan), kelihatannya," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar ditemui seusai seminar konvergensi yang digelar Kompas Gramedia, di Jakarta, Rabu (7/5/2014). Menurut Sapta, saat ini badan kesehatan dunia (WHO) belum menganggap serangan virus ini segawat wabah flu burung.

Sapta menambahkan pula, sampai saat ini Kemenparekraf belum mendapat aba-aba dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan tindakan lebih lanjut. "Nampaknya sampai sekarang masih case-nya spesifik di negara-negara Timur Tengah. Kita harus mengantisipasi, tapi kita juga tidak dengan mudah mengeluarkan travel warning," imbuh dia.

Kendati demikian, kata Sapta, Kemenparekraf segera akan bertindak setelah ada informasi lebih jauh baik dari Kemenkes maupun WHO. Dia juga yakin masyarakat juga sudah tahu soal penyakit ini dan bertindak antisipatif sebelum melakukan perjalanan ke negara-negara dengan kasus pemicu maupun yang terinfeksi MERS.

Dikutip dari laman ABCNews, virus MERS ini diduga bermula dari Arab Saudi, dengan jumlah kasus mencapai 378 dan 107 kematian di seluruh dunia. Setidaknya 14 negara sudah melaporkan penyebaran kasus MERS, yakni Mesir, Jordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia, Oman, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan Amerika Serikat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com