Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Prihatin Nasib Petani Indonesia

Kompas.com - 01/05/2014, 20:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo, menyampaikan keprihatinannya pada petani Indonesia saat menyambangi kantor Serikat Petani Indonesia (SPI), di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2014).

Jokowi pun ingin mendapat saran dan masukan terkait permasalahan yang dihadapi petani di Indonesia. "Terutama masalah-masalah yang riil tentang lahan, tanah adat, dan berapa juta lahan yang diperuntukkan untuk petani," kata Jokowi. 

Menurut Jokowi, ada beberapa permasalahan ketahanan pangan yang harus segera diselesaikan. Ke depannya, ia mengaku tidak ingin lagi ada lahan pertanian yang dikonversi menjadi permukiman, seperti untuk rumah, industri, dan pertambangan.

Jokowi menginginkan lahan pertanian itu dipergunakan untuk produk-produk pertanian, seperti padi, umbi-umbian, dan sagu. Selanjutnya, Jokowi menjelaskan, petani Indonesia terbebani oleh peralatan pertanian impor, mulai dari pupuk kimia, pestisida, hingga benih.

Produk impor yang harganya mahal, kata dia, menyulitkan petani. Menurut Jokowi, pengawalan dan bimbingan pemerintah diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.

"Petani itu bisa memproduksi pupuk sendiri, jadi enggak perlu menambah cost produksi, begitu juga dengan pestisida. Pemerintah seharusnya beri bimbingan ke petani, itu problem yang kita lihat," kata alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut. 

Lebih lanjut, Jokowi mengkritik infrastruktur pertanian yang tidak bertambah setiap tahunnya, seperti tidak adanya pembangunan bendungan baru dan saluran irigasi tersier. Menurut dia, Indonesia berpotensi memiliki 60 bendungan dari Sabang hingga Merauke. Selama ini, kata Jokowi, pemerintahan Indonesia tidak berfokus pada infrastruktur untuk petani.

Hal lain yang menjadi sorotan Jokowi adalah akses permodalan untuk petani. Jokowi menjelaskan, seharusnya Indonesia memiliki bank petani. Terakhir, dia juga menyoroti soal belum adanya pasar yang fokus menjual produk-produk petani. Pasar tersebut penting bagi petani untuk menyalurkan produk mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kita butuh langkah yang konkret sekarang. Lahan kering itu seharusnya bisa ditanami jagung dan sagu. Sapi-sapinya juga jadi gemuk, enggak kayak saya," kata Jokowi tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com