Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aher Berharap Jadi Cawapres Prabowo

Kompas.com - 29/04/2014, 18:28 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Politisi Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Heryawan, berharap diajukan partainya untuk menjadi bakal calon wakil presiden yang mendampingi bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Gerindra tengah menjajaki upaya koalisi dengan PKS dalam menghadapi pemilihan presiden Juli mendatang.

"Ya kemungkinan besar keinginan dalam konteks sebagai PKS ya keinginannya pasti satu di antara tiga dipilih jadi cawapres," kata Gubernur Jawa Barat ini, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Adapun Ahmad Heryawan, yang biasa disapa Aher, merupakan satu dari tiga bakal calon presiden yang akan diusung PKS. Dua bakal calon lainnya adalah Presiden PKS Anis Matta dan Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat Nur Wahid.

Aher tidak mempermasalahkan jika targetnya yang semula menjadi capres PKS diturunkan menjadi cawapres. Menurut Aher, ada saatnya untuk berpikir realistis dalam membaca situasi politik.

"Pada gilirannya kan harus realistis. Pada saatnya ada kesepakatan dari capres ke cawapres, ya enggak apa-apa," katanya.

Ketika ditanya kesiapannya untuk menjadi bakal cawapres untuk Prabowo, ia menyerahkan keputusan terkait hal ini kepada tim PKS yang dibentuk untuk mengkaji kemungkinan koalisi dengan Gerindra. Dia menyerahkan kepada tim untuk memilih satu dari tiga capres PKS yang akan diajukan sebagai cawapres Prabowo.

"Tentu urusan-urusan penugasan kita serahkan saja pada tim PKS. Ditugaskan Pak HNW, Pak Anis Matta, tugaskan saya juga boleh," katanya.

Aher juga menilai, PKS dan Gerindra mempunyai kemiripan platform. Terkait kemungkinan koalisi, Prabowo telah bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin dan Anis Matta.

"Dengan Ustaz Hilmi sudah, dengan Pak Anis Matta sudah, dengan Heryawan yang belum," katanya.

Sebelumnya diberitakan, PKS menerima ajakan untuk berkoalisi yang disampaikan Gerindra secara tertulis. Sebagai respons atas ajakan tersebut, PKS membentuk tim khusus. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Ridho, PKS memilih berkoalisi dengan Gerindra karena baru partai tersebut yang telah mengirimkan surat resmi ke PKS soal koalisi, sedangkan partai lain sekadar melakukan komunikasi informal. 

Tim tersebut akan dipimpin Taufik, beranggotakan Ketua Fraksi PKS di DPR, Hidayat Nur Wahid; Wakil Ketua DPR Shohibul Iman; Wakil Ketua Komisi III DPR Muzzamil Yusuf; dan Bendahara PKS Mahfudz Abdurrahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com