Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Sadar Elektabilitas Peserta Konvensi Demokrat Tak Setinggi Jokowi

Kompas.com - 18/04/2014, 15:01 WIB
ING

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui, survei menunjukkan bahwa elektabilitas 11 peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat rendah. ELektabilitas peserta konvensi, kata SBY, belum setinggi tiga bakal calon presiden yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat capres, yaitu Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan Aburizal Bakrie.

"Survei menunjukkan elektabilitas peserta konvensi masih rendah, belum setinggi Pak Jokowi, Pak Prabowo, mau pun Pak Aburizal Bakrie. Kami mendorong mereka (peserta konvensi) unuk benar-benar meningkatkan elektab,ilitasnya," kata SBY dalam sebuah video yang diunggah akun Suara Demokrat melalui Youtube, Kamis (17/4/2014).

Jika elektabilitas peserta konvensi tak bisa terdongkrak, Demokrat akan tahu diri.
Akan tetapi, lanjut SBY, kesebelas peserta konvensi merupakan sosol yang punya potensi dan kemampuan yang baik, serta pengalaman empirik untuk terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan.

"Tinggal bagaimana meningkatkan elektabilitas. Dan mana kala Demokrat dengan perolehan suara 10 persen, serta survei terakhir akhir bulan ini menunjukkan elektabilitas peserta konvensi tidak cukup tinggi dan tidak bisa bersaing dengan capres papan atas, kami tahu diri," kata SBY.

SBY mengatakan, jika akhirnya Demokrat tak bisa mengusung calon presiden sendiri, akan diputuskan ke mana dukungan akan diberikan.  

"Bulan lalu, dalam debat peserta konvensi di Bogor, saya sampaikan kepada peserta konvensi, jika Demokrat meraih suara yang cukup kuat, 15 persen, sangat mungkin mengusung capres sendiri," kata SBY.

Saat ini, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga, perolehan suara Demokrat diprediksi di kisaran 10 persen. Terkait koalisi, SBY mengatakan, Demokrat memilih sikap lebih tenang di saat partai politik lain mulai melakukan manuver dan penjajakan koalisi.

"Kami melakukan pemetaan peta politik yang baru pasca pemilu legislatif sehingga pada saatnya bisa mengambil posisi yang baik bagi Demokrat  dan rakyat. Insya Allah saya akan sampaikan pandangan lengkap Demokrat dalam waktu dekat," papar SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com