"Saya tidak mengerti pemecatan terhadap saya. Sama sekali tidak mengerti. Saya yakin ada satu orang ini yang memberitahukan soal masalah istri saya itu. Dia yang selama ini memberikan saran-saran ke Ketua Umum yang menyesatkan. Dia bahaya sekali," ujar Suharso, saat dihubungi, Rabu (16/4/2014).
Suharso enggan menyebutkan siapa pembisik yang dekat dengan Suryadharma itu. Dia meyakini, si pembisik itu pula yang menyampaikan kepada Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha soal istrinya yang maju sebagai caleg. Sebelumnya, Tamliha sempat menyebutkan bahwa Suharso dipecat karena terlalu sibuk mengurus istrinya maju sebagai caleg.
Suharso menyatakan tuduhan terhadap dirinya itu sama sekali tidak benar. Dengan nada tinggi, ia mengungkapkan kerjanya selama masa kampanye lalu mendatangi desa-desa keliling Jawa dan masuk ke wilayah pedalaman di Sumatera dan Kalimantan.
"Tidak pernah ada juga perjalanan saya itu dibiayai partai," kata mantan Menteri Perumahan Rakyat itu.
Menurutnya, informasi soal dia terlalu sibuk mengurus sang istri maju sebagai caleg sengaja diembuskan untuk mengganggu pencalonan istrinya.
"Yang jelas orang ini bahaya sekali," kata Suharso.
Lebih lanjut, Suharso merasa yakin pemecatannya itu tidak sah lantaran surat keputusan atas pemecatannya tidak ditandatangani Sekretaris Jenderal M Romahurmuziy.
"Surat itu tidak ada, SK terakhir yang dikeluarkan Sekjen adalah bulan Februari. Tidak ada surat pemecatan," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali memecat Suharso Monoarfa dari jabatan Wakil Ketua Umum PPP. Selain Suharso, Suryadharma juga memecat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Barat Rachmat Yasin, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, Ketua DPW Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Sulawesi Selatan Amir Uskara, dan Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Awaludin Noor.
"Baru Rabu dini hari ini ditandatangani surat pemecatan," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha saat dikonfirmasi, Rabu sore.
Tak hanya dipecat dari jabatannya, mereka juga dipecat sebagai kader PPP. Tamliha menjelaskan, pemecatan itu dilakukan karena sebelumnya mereka ingin menggulingkan Suryadharma sebagai Ketua Umum DPP PPP. Mereka dinilai melayangkan mosi tidak percaya terhadap Suryadharma. Padahal, lanjut Tamliha, Suryadharma hanya bisa dijatuhkan dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP melalui Muktamar Luar Biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.