Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Suara di TPS 80 PPLN, PDI Perjuangan Menang

Kompas.com - 10/04/2014, 21:38 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 80 panitia pemilihan luar negeri (PPLN) sudah melaporkan hasil perolehan suara pemilu legislatif di luar negeri. Dari hasil rekapitulasi sementara tersebut, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menang dengan perolehan suara 22.012.

"Data masuk hari ini sampai pukul 17.30 WIB, untuk jumlah suara sah dan tidak sah 57.900. Suara yang masuk hanya dari TPS (tempat pemungutan suara), belum dari lewat pos dan drop box," ujar komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hadar Nafis Gumay, di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014) malam.

Dia menjabarkan, total suara sah 56.525 dan yang tidak sah 1.375. Di peringkat kedua setelah PDI Perjuangan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan perolehan 7.175 suara. Kemudian Partai Kebangkitan Bangsa (5.002 suara), Gerindra (4.686 suara), Golkar (4.502 suara), dan Partai Amanat Nasional (3.417 suara).

Selanjutnya, Partai Demokrat (2.898 suara), Partai NasDem (2.799 suara), Partai Persatuan Pembangunan (1.770 suara), Partai Hanura (1.341 suara), Partai Bulan Bintang (468 suara), dan terakhir Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (460 suara).

Hadar mengatakan, perolehan suara warga negara Indonesia yang disampaikan melalui drop box dan pos direkepitulasi di luar negeri paling lambat hingga 15 April. "Paling lambat masuk ke KPU 17 April," kata Hadar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com