JAKARTA, KOMPAS.com -- Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Faza Dhora Nailufar, mengatakan bahwa keberadaan bos Lion Air, Rusdi Kirana, tidak berdampak signifikan terhadap suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pemilu Legislatif 2014. Ia berpendapat, naiknya suara PKB karena kembalinya suara PKB yang menyeberang ke partai lain pada pemilu lalu.
"Enggak signifikan karena massa PKB di grass root enggak ada yang tahu sosok Rusdi," katanya saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Faza menilai kekuatan dana yang dimiliki oleh Rusdi tidak terlalu berpengaruh, termasuk bila dikaitkan dengan politik uang, alat peraga kampanye, dan iklan politik. Terkait politik uang, ia mengatakan, politik tidak akan terlalu besar mengubah preferensi orang dalam memilih.
"Hanya sekitar 15 persen pemilih yang mau mengubah pilihannya setelah diberi money politics," ujar Kepala Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan FISIP Unbraw itu.
Kunci perolehan suara PKB, kata Faza, ada pada sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang erat dengan PKB. Massa PKB dinilai sudah telanjur memahami bahwa PKB adalah Gus Dur dan Gus Dur adalah PKB.
"Jadi walaupun kapan hari ahli waris Gus Dur sempat mengampanyekan bahwa Gus Dur dikhianati oleh PKB, itu masih belum cukup signifikan untuk mengubah ingatan dan paham psikologis di tataran grass root bahwa Gus Dur adalah PKB," kata Ketua Litbang ISNU Jawa Timur itu.
Menurut Faza, Jawa Timur merupakan lumbung suara utama bagi partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu. Daerah-daerah penyumbang suara PKB, kata dia, adalah daerah-daerah tapal kuda, mulai dari Madura, Jember, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, hingga Gresik.
Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal PKB Imam Nahrawi juga berpendapat serupa. Ia mengatakan, kunci keberhasilan PKB terletak pada soliditas massa Nahdlatul Ulama dalam mendukung partainya. Selain itu, ia juga menyebutkan berfungsinya mesin politik PKB, yaitu para caleg dan tim suksesnya, termasuk mobilitas tokoh-tokoh PKB pusat dalam berkampanye.
Saat ditanya terkait peran Rusdi dalam mendongkrak suara, Imam mengatakan, korelasi kedua hal itu terlalu jauh. "Sangat jauh sekali," ujarnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas dari data masuk sebesar 93 persen, PKB memperoleh 9,13 persen. Pada Pemilu 2009, PKB memperoleh 4,9 persen suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.