Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sampaikan Dukacita bagi Korban Kecelakaan Bus

Kompas.com - 06/04/2014, 09:23 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan dukacita atas kecelakaan bus pariwisata Fawaz Tour di Desa Renes Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Empat siswa sekolah dasar tewas dalam kecelakaan itu.

"Turut berduka cita atas kecelakaan bus Panorama di Purwosari, Malang. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan," kata Presiden SBY melalui akun Twitter @SBYudhoyono.

Dalam tweet-nya, SBY juga meminta masyarakat memanjatkan doa untuk korban kecelakaan Kereta Api Malabar jurusan Bandung-Malang di Tasikmalaya, Jawa Barat. "Semoga keluarga korban diberi ketabahan," tulis SBY.

Mengutip harian Kompas, kecelakaan bus pariwisata Fawaz Tour berpelat W 7876 UR terjadi pada Sabtu (5/4/2104) pukul 16.00 WIB. Bus yang mengangkut rombongan siswa Sekolah Dasar Negeri Ngampel Sari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, itu terguling di Desa Renes Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jatim.

Empat orang yang meninggal itu adalah Haris, Fahrel, Noveldi, dan Rangga, siswa kelas III dan IV SDN Ngampel Sari. Mereka tewas terimpit badan bus.

Peristiwa naas itu terjadi saat bus melaju menuju Sidoarjo setelah mengantarkan rombongan siswa berwisata di Bukit Flora, Pasuruan. Pihak kepolisian menduga rem bus blong. Sopir membanting setir ke kiri ke arah bahu jalan.

"Namun, saat di depan ada warung, sopir kembali membanting setir ke kanan sehingga bus terguling,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pasuruan Ajun Komisaris Tony Prasetyo, Sabtu. Bus itu berisi 60 siswa beserta sejumlah guru.

Sebelum terguling, bus yang dikemudikan Zarkasi (39), warga Sidoarjo, itu menabrak warung di sisi kiri jalan. Bus juga menabrak dua sepeda motor yang diparkir sehingga rusak parah.

Selain empat siswa tewas, setidaknya 14 orang lainnya, termasuk sopir, terluka dan harus dirawat di puskesmas terdekat dan di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Mereka terluka di bagian kaki, tangan, atau wajah.

KA Malabar

Adapun kecelakaan KA Malabar menewaskan tiga orang. KA itu berangkat Jumat lalu pukul 15.30 dengan membawa 298 penumpang dari Stasiun Bandung dan 13 kru. Saat melintas di lokasi kejadian, intensitas hujan tinggi dan jalur yang dilalui berkelok. Di sisi kiri rel, dari arah Bandung, terdapat jurang sekitar 20 meter. Akibat hujan deras, tanah di lokasi kejadian longsor dengan bentangan sepanjang 25 meter.

Bantalan rel pun ambles sehingga posisi rel dalam keadaan menggantung. Ketika KA melintas, rel tak kuat menahan beban sehingga kereta keluar jalur hingga lokomotif dan dua gerbong eksekutif masuk jurang. Lokomotif saat itu menarik sembilan gerbong yang terdiri dari kelas eksekutif, kereta makan, kelas bisnis, kelas ekonomi, dan kereta barang.

Korban tewas dalam tragedi itu dipastikan tiga orang, yaitu Haris Budi Cahyono, warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur; Sri Hartanto, warga Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta; dan Ayu Diah Kusuma Ningrum, warga Kabupaten Malang, Jatim. Hartanto dan Ayu adalah staf PT Kereta Api Indonesia (KAI). Selain itu, 29 orang juga terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com