Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Selalu Ramai, PKPI Yakin Lolos ke Parlemen

Kompas.com - 03/04/2014, 10:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) optimistis bisa menembus angka 3,5 persen dan lolos ke parlemen pada pemilu legislatif 9 April mendatang. Wakil Sekretaris Jendral PKPI Rully Soekarta mengatakan, pihaknya saat ini mewaspadai segala bentuk kecurangan yang bisa mengurangi raihan suara partainya. 

“(Pemilu) tahun 2009 kemarin itu kami harusnya dapat 2,67 persen, itu berdasarkan data intelijen. Kalau jujue saja pemilu saat itu, pasti dapat. Tapi tidak tahu karena ulah siapa jadi suara kami terpangkas. Sekarang kami akan antisipasi melalui kelurahan dan kecamatan. Kita belajar dari pengalaman masa lalu,” kata Rully, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/4/2014) pagi.

Selain itu, kata Rully, optimistis partainya muncul setelah melihat respons publik pada kampanye terbuka PKPI. Ia mengklaim kampanye PKPI di berbagai daerah selalu dihadiri oleh banyak kader dan simpatisan.

“Pergerakan kami tidak pernah berhenti. Kami kampanye, kader dan simpatisan yang hadir lebih ramai dari Golkar dan Demokrat. Bisa dihitung, di Manado kemarin saja 30.000 orang. Di Makassar nanti persiapan juga begitu baik. Makassar besar harapan kami hadir 10.000 orang," jelas Rully.

Terkait berbagai hasil survei selama ini yang menunjukkan PKPI masih berada di urutan terbawah dengan suara tidak mencapai satu persen, ia mengaku tak percaya dengan hasil survei. Menurutnya, hasil survei bisa jauh berbeda dengan hasil di lapangan.

“Ya di dunia ini kan tidak ada yang bisa menjamin. Partai belum bisa dikatakan hebat kalau dia menang survei. Survei itu tidak cocok dengan budaya kita memprediksi seperti itu. Saya sangat tidak yakin survei itu juga bisa mempengaruhi opini publik. Rakyat itu tidak bodoh, tidak cuek, mereka hanya pasif dalam politik karena melihat kelakuan politisi-politisi selama ini,” papar Rully.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com