Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman Sadapan Telepon KPK Identik dengan Suara Asli Artha Meris

Kompas.com - 25/03/2014, 23:14 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Kepala Tim Analis Forensik Digital Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Muhammad Nuh memastikan bahwa rekaman sadapan telepon yang dimiliki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) identik dengan suara asli Artha Meris Simbolon, Gerhard Rumeser, dan Deni Karmaina. Nuh dihadirkan jaksa penuntut umum KPK sebagai saksi ahli suara dalam sidang kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (25/3/2014).

“Setelah kami analisis secara statistik, kami dapatkan dari tiga subyek itu 20 kata sebagai syarat untuk identik. Dan itu kami dapatkan. Barang bukti dan dibandingkan dengan suara pembanding itu identik,” kata Nuh.

Meris merupakan Direktur Utama PT Parna Raya Group, Gerhard merupakan mantan Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas, dan Deni adalah Direktur Utama PT Rajawali Swiber Cakrawala. Rekaman suara telepon mereka pernah diputar jaksa KPK dalam persidangan sebelumnya dengan terdakwa mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini maupun pelatih golf Rudi, Deviardi alias Ardi.

Nuh menjelaskan, suara pembanding adalah suara asli yang diambil secara resmi dan dibuat berita acara pemeriksaan (BAP). Suara pembanding kemudian dicocokkan dengan barang bukti rekaman suara yang dimiliki KPK. Ia mengatakan, rekaman suara yang hasilnya identik dengan suara asli akurasinya di atas 90 persen.

 “Kalau mengacu ke analisis otomatisasi, itu di atas 90 persen. Bahkan ada yang sampai 99 persen,” terang Nuh.

Seperti diberitakan, dalam persidangan sebelumnya, Meris tak mengakui suaranya sendiri dalam rekaman pembicaraan telepon yang diputar jaksa KPK. Rekaman itu memperdengarkan percakapan antara Meris dan Deviardi.

"Itu sepertinya suaranya mirip dengan suara saya, Pak. Tapi bukan suara saya," ujar Meris saat itu.

Dalam persidangan yang sama, Deviardi mengakui suara dalam rekaman itu adalah percakapannya dengan Meris. Meris pun sempat diperingatkan Majelis Hakim Tipikor untuk tidak memberi keterangan palsu. Meris juga membantah pernah memberikan uang pada Rudi melalui Deviardi. Meski demikian, Deviardi mengakui adanya pemberian itu.

Sementara itu, terkait Gerhard dan Deni, Jaksa KPK juga pernah memutar rekaman sadapan telepon mereka. Dalam rekaman itu terungkap adanya pemberian sesuatu oleh Deni kepada Rudi. Menurut Gerhard, sesuatu yang diberikan Deni kepada Rudi itu adalah dokumen-dokumen terkait perusahaannya yang ikut tender. Dia mengaku pernah menerima titipan dari Deni untuk Rudi. 

Belakangan, Gerhard mengaku, Deni yang merupakan teman SMA Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) itu menitipkan uang kepada Rudi.

Gerhard juga membenarkan bahwa Deni berupaya agar PT Saipem yang dikawalnya dimenangkan dalam tender proyek offshore Chevron di SKK Migas. Pihak Deni, menurut Gerhard, berharap agar PT Timas yang dibawa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sutan Bhatoegana kalah tender.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas dan AHY Hadir

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas dan AHY Hadir

Nasional
Momen Jokowi Nge-vlog Sambil Cicipi Mie Pedas di Semarang

Momen Jokowi Nge-vlog Sambil Cicipi Mie Pedas di Semarang

Nasional
Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Nasional
Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com