Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Hitam Akan Terus Dilancarkan Selama Pemilu

Kompas.com - 24/03/2014, 10:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye hitam alias black campaign diprediksi akan terus terjadi hingga usainya pesta demokrasi lima tahunan, yaitu Pemilihan Presiden pada 9 Juli 2014. Direktur Eksekutif Pol Tracking Hanta Yudha menilai, kampanye hitam wajar dilancarkan saat pemilu.

"Dalam kontestasi politik black campaign jamak dilakukan. Kandidat politik harus sangat berhati-hati karena black campaign sangat mungkin menyerang yang bersangkutan. Jadi saya kira para pejabat publik harus hati-hati betul," kata Hanta, saat dihubungi, Senin (24/3/2014) pagi.

ist Foto Aburizal Bakrie dan Marcella Zalianty yang beredar di media sosial
Efek dari black campaign itu sendiri, menurut Hanta, akan bermacam-macam. Jika bisa mengatasinya dengan baik, justru akan menguntungkan. "Kalau itu bisa diklarifikasi dengan baik, dan bisa dibuktikan itu bagian dari fitnah, maka yang bersangkutan akan terhindar dari black campaign. Bahkan bisa terbantu karena mendapat simpati dari masyarakat," ujar Hanta.

Namun, jika tidak, bisa menghancurkan citra yang diserang. "Tapi kalau semakin dibuka ternyata itu terbukti benar, yang bersangkutan tidak bisa membuktikan kalau itu fitnah, pemberitaan media masif sampai respon masyarakat juga masif, ya tentu bisa rusak citra dia," tambahnya.

Beberapa hari terakhir, bakal calon presiden Partai Golkar ramai diberitakan karena beredarnya sebuah video. Dalam video tersebut, Aburizal bersama anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar dan kakak beradik Marcella-Olivia berada dalam pesawat ke Kepulauan Maladewa. Dalam video berdurasi 3 menit 22 detik itu juga terekam Olivia sedang menunjukkan keindahan Kepulauan Maladewa sambil memeluk boneka Teddy Bear dan Marcella yang terekam sedang bermain di sebuah yakuzi dengan pakaian tanpa lengan.

Hanta menilai, video tersebut tidak akan memengaruhi Golkar.

"Kalau dampak terhadap Golkar tidak signifikan karena Golkar ini kan bukan partai yang mengandalkan seorang tokoh, bahkan ketua umumnya sekali pun," kata Hanta.

Namun bagi Aburizal, menurut Hanta, ada kemungkinan video tersebut merusak elektabilitasnya.

"Apalagi kalau terus menerus diberitakan secara masif oleh media seperti ini, lalu respon masyarakat juga tinggi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com