Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadel: Tak Mungkin Jokowi Jadi Capres karena Akan "Cacat" Seumur Hidup

Kompas.com - 11/03/2014, 21:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad yakin bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak akan maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Menurut Fadel, Jokowi akan memiliki "cacat" seumur hidup apabila meninggalkan tanggung jawabnya sebagai gubernur dan maju sebagai capres.

"Menurut pendapat kami, Jokowi tidak akan menjadi presiden," ujar Fadel saat dihubungi pada Selasa (10/3/2014).

Fadel membandingkan pengalamannya saat terpilih sebagai Gubernur Gorontalo selama dua periode. Saat kali pertama terpilih, Fadel mengklaim diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menduduki posisi dalam kabinet, tetapi tidak disetujui warga Gorontalo. Pada akhirnya, Fadel menolak tawaran itu.

Saat terpilih sebagai Gubernur Gorontalo periode kedua, Fadel juga kembali ditawari posisi menteri. Namun, kali ini dia mendapatkan restu warga Gorontalo.

"Dengan logika tadi, rakyat DKI saya dengar semua tidak setuju Jokowi jadi presiden. Tidak mungkin dia akan jadi calon karena dia akan 'cacat' seumur hidup karena tidak menepati janjinya," ujar Fadel.

Oleh karena itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut tidak memasukkan nama Jokowi sebagai pesaing Aburizal Bakrie dalam pemilu presiden. "Jadi kalau sekarang ARB (Aburizal) ada di posisi kedua, di bawah Jokowi, itu bagus dong. Kan Jokowi enggak akan maju. Kalau sampai dia (Jokowi) maju, saya suruh keluarga saya di Jakarta jangan pilih Jokowi," kata Fadel.

Hingga kini belum ada kepastian mengenai pencalonan Jokowi sebagai presiden. Pada masa kampanye sebagai calon gubernur, Jokowi pernah berjanji akan menuntaskan tugasnya memimpin Jakarta selama 5 tahun. Setelah menjadi gubernur, Jokowi selalu menyatakan tidak memikirkan masalah capres. Ia menyerahkan kewenangan penunjukan capres tersebut kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Megawati mengatakan bahwa penunjukan capres dari partai tersebut akan dilakukan setelah melihat hasil pemilu legislatif pada 9 April 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com