Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Kirim Tim untuk Periksa Ledakan Gudang Amunisi TNI AL

Kompas.com - 05/03/2014, 20:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan akan segera mengirim tim untuk menggali informasi penyebab ledakan di gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Respons cepat ini dilakukan karena ledakan itu dianggap sebagai masalah yang sangat serius.

"Besok Komisi I akan mengirim tim karena ini kasus insiden untuk sesuatu yang serius," kata Mahfudz di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Selain untuk mencari tahu penyebabnya, tim dari Komisi I ini juga akan memeriksa pengamanan di gudang amunisi tersebut. Menurut Mahfudz, gudang-gudang persenjataan milik TNI berada di lokasi yang dikelilingi permukiman warga. "Besok jam 10.00 kita berangkat ke sana. Kita periksa juga tingkat pengamanan di pos atau gudang persenjataan TNI itu," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan bahwa ledakan itu tidak disebabkan oleh sabotase. TNI sedang menginvestasi penyebab pasti ledakan tersebut. Investigasi akan melibatkan TNI, Polisi Militer TNI AL, dan Pangkalan Utama Angkatan Laut Armada Barat TNI AL. Akibat ledakan di gudang amunisi itu, 87 orang menjadi korban dan mendapat perawatan di rumah sakit. Sebanyak 15 orang telah diperbolehkan pulang setelah menjalani rawat jalan. Kejadian itu juga mengakibatkan seorang anggota TNI AL meninggal dunia dan seorang lain dalam kondisi kritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com