Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan, Ada 795 Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu

Kompas.com - 02/03/2014, 19:20 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemantau Pemilu melalui aplikasi MataMassa menerima 795 laporan dugaan pelanggaran Pemilu dalam kurun waktu tiga bulan, yaitu Desember 2013-Februari 2014.

Sebanyak 730 laporan dari masyarakat di kawasan Jabodetabek itu telah dilakukan verifikasi. "Ada 795 dugaan laporan pelanggaran pemilu yang terjaring mata massa. Sebanyak 730 sudah diverifikasi, 65 laporan belum," ujar salah satu aktivis pemantau pemilu dari Perludem, Veri Junaidi dalam diskusi bertajuk "Inisiatif Pengawasan Pemilu 2014" di Jakarta, Minggu (2/3/2014).

Veri mengatakan, laporan tersebut didominasi oleh dugaan pelanggaran administratif yang dilakukan partai politik peserta Pemilu. Di antaranya pemasangan baliho atau spanduk-spanduk kampanye.

"Paling banyak dugaan pelanggaran administratif seperti alat peraga, misalnya pemasangan baliho dan spanduk," katanya.

Menurut Veri, sebanyak 300 laporan yang sudah diverifikasi tersebut telah dilaporkan pada Badan Pengawas Pemilu. Ia berharap laporan tersebut bisa ditindaklanjuti.

"Sebulan yang lalu kami menyerahkan 300 lebih pelanggaran ke Bawaslu. Setiap laporan pelanggaran nanti kita laporkan," katanya.

Veri pun mengajak lebih banyak lagi masyarakat untuk berpatisipasi melaporkan dugaan pelanggaran pemilu. Salah satunya, bisa melapor melalui www.matamassa.org. Menurut Veri, langkah ini untuk mendukung pesta demokrasi yang berlangsung adil.

"Kita ingin mendorong proses pemilu yang adil dan menghasilkan anggota legislatif yang terbaik kita harap," katanya.

Wendi dari MataMassa menambahkan, ada dua kategori utama pelaporan yaitu dugaan pelanggaran pidana dan administratif pada Pemilu 2014. Masyarakat pun diminta untuk tidak takut melapor karena semua identitas pelapor akan dirahasiakan.

"Semua pelapor dirahasiakan identitasnya. Hanya diketahui oleh sembilan orang tim verifikator yang terdiri dari beberapa elemen, yang tugasnya melindungi pelapor. Nomor telepon dan nama tidak dibuka, hanya dibuka lokasi dan jenis pelaporan saja," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

Nasional
KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

Nasional
Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Nasional
Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Nasional
Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Nasional
Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Gaji Karyawan Dipotong untuk Tapera, Jokowi: Semua Sudah Dihitung...

Nasional
Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Jokowi Bakal Lihat Kemampuan Fiskal untuk Evaluasi Harga BBM pada Juni

Nasional
Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Kemenag Rilis Aplikasi Kawal Haji, Sarana Berbagi Informasi Jemaah

Nasional
Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Rakernas PDI-P Banyak Kritik Pemerintah, Jokowi: Itu Internal Partai, Saya Tak Akan Komentar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com