Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Pemilu Legislatif, SBY Janji Kisruh Keraton Solo Selesai

Kompas.com - 27/02/2014, 10:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun langsung mengatasi konflik internal di lingkungan Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, antara Raja Paku Buwono (PB) XIII dan Mahapatih KGPH Panembahan Agung Tedjo. Setelah bertemu dengan sejumlah pihak yang bertikai, Presiden pun menyatakan pemerintah akan berupaya menyelesaikan konflik ini setelah 9 April 2014.

"Secara resmi, saya diminta oleh pihak Kasunanan Surakarta untuk membantu menyelesaikan konflik internal yang hingga saat ini belum selesai," kata Presiden SBY melalui akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono, yang ditulis, Rabu.

Presiden mengaku menerima permintaan itu karena Kasunanan Surakarta adalah salah satu "keraton" yang besar dan juga memiliki sejarah dan warisan yang penting. Presiden menegaskan, pemerintah tidak boleh mengambil alih yang menjadi hak dan kedaulatan Kasunanan Surakarta, tetapi justru pemerintah perlu membantu penegakannya.

Presiden menampik langkahnya ikut menyelesaikan konflik di Keraton Solo terkait kepentingan politik. Presiden pun menjanjikan konflik selesai setelah pelaksanaan pemilihan legislatif.

"Insya Allah setelah 9 April 2014 nanti akan diintensifkan upaya penyelesaian konflik dan kekisruhan yang ada di Kasunanan Surakarta tersebut," ujar Presiden seperti yang dikutip dari setkab.go.id.

Presiden SBY telah bertemu dua pihak yang berkonflik di lingkungan Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yaitu Raja Paku Buwono (PB) XIII dan Mahapatih KGPH Panembahan Agung Tedjowulan, Minggu (23/2/2014). Pertemuan yang diselenggarakan di Gedung Agung Jogja itu juga dihadiri oleh  KGPH Benowo, KGPH Dipo Kusumo, GPH Madu Kusumo, GPH Suryo Wicaksono. Sementara Presiden SBY hadir didampingi Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mendikbud M Nuh, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menpora Roy Suryo, serta Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Menpora Roy Suryo ditunjuk sebagai koordinator mediasi. Roy mengatakan, Presiden SBY menerima permintaan agar konflik di tubuh Keraton Solo harus segera diakhiri. Presiden SBY akan menindaklanjuti penyelesaian konflik itu dengan menegakkan Keputusan Presiden No 23 Tahun 1988 tentang Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta.

Dalam Keppres itu disebutkan, Sri Susuhunan selaku pimpinan Keraton Kasunanan Surakarta dapat menggunakan keraton dan segala kelengkapannya untuk menggelar upacara, perayaan, dan peringatan lainnya dalam rangka adat keraton. Dengan demikian, pemerintah akan menjadi penjaga adat, penjaga budaya, sosial, dan keagamaan di Keraton Kasunanan Surakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com