"Tahun 2003 dia bantu SBY. Dia hanya bantu soal kaos. Tidak sampai yang besar-besar. Tapi setelah itu, dia kecewa dan menjual nama SBY," ujar Marzuki di Jakarta, Minggu (16/2/2014). Marzuki menuturkan pernah secara tidak sengaja bertemu dengan Sengman dan Menteri Pertanian Suswono di Singapura.
Saat itu, sebut Marzuki, Suswono terlihat bingung dia bisa akrab dengan Sengman. "Saya tahu di sanalah bahwa dia mendapatkan fasilitas dari mentan. Saya bilang ke Mentan, kamu salah, jangan diberikan. Dia nggak ada apa-apanya," ungkap Marzuki.
Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini, Sengman tidak memiliki kekuasaan apa pun untuk mempengaruhi keputusan SBY. Pada Pemilu 2009, saat SBY maju untuk kedua kalinya, Marzuki mengatakan Sengman sama sekali tidak turut andil akibat kecewa.
Sebelumnya, peran Sengman terungkap dalam persidangan terdakwa kasus impor daging sapi, Ahmad Fathanah saat jaksa memutar rekaman pembicaraan Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro PKS, dan Fathanah di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Januari 2013.
Dalam rekaman itu, diperdengarkan suara Fathanah yang menyampaikan kepada Ridwan bahwa uang Rp 40 miliar sudah dikirim melalui Sengman dan Hendra. Menurut Ridwan, saat itu Sengman adalah utusan Presiden SBY.
Saat bersaksi dalam persidangan perkara korupsi pengurusan kuota impor daging sapi ini, Menteri Pertanian Suswono mengaku pernah dihampiri Sengman di rumah dinasnya. Sengman datang memperkenalkan diri sebagai orang yang sangat dekat dengan Presiden SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.