JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono menilai perlunya ketahanan industri Tanah Air dalam rangka menghadapi imbas dari gejolak ekonomi global. Para pelaku industri harus memberikan posisi pasti Indonesia dalam pasar global.
"Pertama adalah aspek ketahanan industri kita. Ini sangat penting mengingat makin lama kondisi makin tidak pasti, bergejolak. Karena itu, ketahanan sebuah negara ekonominya terhadap gejolak dari luar diperlukan," ujar Boediono di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Boediono membandingkan pada sekitar tahun 1970-1980, kondisi ekonomi relatif lebih stabil. Namun, pada tahun 2000-an, gonjang-ganjing perekonomian selalu terjadi dan berimbas pada ekonomi nasional.
Menghadapi kondisi ini, Boediono mengingatkan bahwa negara dengan struktur ekonomi yang tidak kuat akan dengan mudah terkena dampaknya. "Kuncinya adalah memperkuat struktur ekonomi dan industri kita. Kalau ada gejolak dari luar, minimal intinya tetap tegar, tidak terpengaruh," ucap Boediono.
Boediono mengingatkan tentang "overlapping" kemampuan produksi dengan kebutuhan di dalam negeri. Menurutnya, kebutuhan dalam negeri tidak harus selalu dipenuhi oleh industri dalam negeri karena bisa menyebabkan biaya ekonomi mahal.
Oleh karena itu, untuk membuat industri dalam negeri bertahan, Boediono meminta agar ada strategi pembangunan industri dan ekonomi secara umum.
"Harus ada struktur minimal dalam negeri yang dibentuk. Ini tatanan dalam begeri, tidak bisa dilepas begitu saja. Kalau dilepas, akan terjadi struktur tidak jelas. Sangat penting menentukan di mana posisi kita dalam rangka pembangunan nasional," ucap Boediono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.