Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras: Pengawasan Kompolnas terhadap Polri Masih Lemah

Kompas.com - 03/02/2014, 22:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
– Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menilai, upaya pengawasan yang dilakukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) terhadap Polri masih lemah. Akibatnya, setiap tahun kasus kekerasan yang melibatkan anggota kepolisian mengalami peningkatan.

Koordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar mengatakan, secara institusi jumlah anggota Kompolnas yang melakukan pengawasan tidak sebanding dengan jumlah anggota Polri yang diawasi. Setidaknya, ada sekitar 450 ribu anggota kepolisian yang harus diawasi oleh sembilan orang komisioner Kompolnas.

Lemahnya pengawasan Kompolnas, lanjut Haris, tidak terlepas dari tidak adanya perwakilan Kompolnas di setiap daerah. Selama ini, pengawasan yang dilakukan Kompolnas hanya dilakukan dari kantor pusatnya di Jakarta.

“Tadi Adrianus (Komisioner Kompolnas) mengatakan sudah bekerjasama dengan sejumlah kampus di Indonesia. Tapi kami menginginkan agar Kompolnas dapat membuat mekanisme komunikasi dari daerah sampai pusat,” kata Haris saat dijumpai di Sekretariat Kompolnas, Jakarta, Senin (3/2/2014).

Haris menambahkan, Kompolnas memiliki peran strategis dalam mengawasi perilaku anggota kepolisian, terutama yang diduga melakukan tindak pelanggaran. Jabatan pimpinan Kompolnas yang dipegang oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan memungkinkan Kompolnas memiliki akses langsung kepada presiden.

“Seharusnya, Kompolnas dapat memberikan rekomendasi ke presiden, melalui ketua langsung ke presiden,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com