Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas: Duren Sawit ke Hambalang Lebih Jauh daripada Cikeas

Kompas.com - 21/01/2014, 17:37 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum enggan berkomentar banyak soal kasus dugaan korupsi Hambalang. Anas pun berseloroh bahwa jarak Hambalang di Bogor, Jawa Barat, lebih dekat dengan Cikeas daripada kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur.

"Saya di Rasuna Said (Rumah Tahanan KPK) sekarang. Yang pasti, jarak Duren Sawit ke Hambalang lebih jauh daripada Hambalang ke Cikeas. Itu sudah pasti," kata Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Entah apa maksud Anas mengatakan hal itu. Cikeas sendiri diketahui sebagai lokasi kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat resmi ditahan KPK, tersangka kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang ini bahkan mengucapkan terima kasih kepada SBY. Adapun tim penasihat hukum Anas melihat kasus yang menjerat kliennya bermuatan politis, yaitu sejak SBY berpidato di Jeddah, Arab Saudi, soal status hukum Anas di KPK.

Kemudian, bocornya sprindik penetapan Anas sebagai tersangka tak lama setelah pidato SBY tersebut. Selain itu, ketika ditanya soal dugaan gratifikasi berupa mobil Toyota Harrier, Anas juga enggan menjawabnya. Menurut Anas, biarlah hal itu ditanyakan kepada KPK.

"Sudahlah, nanti sampean ambil hak jaksa penuntut umum, penyidik," katanya.

Anas hari ini bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Deddy Kusdinar. Anas sendiri mengaku tak tahu kaitan dirinya dengan Deddy yang merupakan mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga di Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com