Lonjakan dukungan yang terus diraup Jokowi sepanjang 2013 terjadi bersamaan dengan terus berkurangnya proporsi dari 1.400 responden yang belum dapat menentukan pilihan. Bila pada survei pertama masih ada 33 persen responden menyatakan belum dapat menentukan pilihan, maka pada Desember 2013 angkanya susut drastis menjadi 11 persen.
Dari enam kandidat yang dinilai punya kans melenggang ke Pemilu Presiden 2014 menurut survei ini, tiga di antaranya menunjukkan tren penambahan dukungan, sementara tiga yang lain menunjukkan tren sebaliknya.
Selain Jokowi, tren penambahan dukungan terjadi untuk sosok Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. Kejutan terjadi dengan anjloknya dukungan untuk Prabowo Subianto di pengujung 2013.
Setelah survei pertama menunjukkan gelagat bahwa Prabowo akan menjadi kuda hitam penantang Jokowi, pada Desember 2013, dukungan untuknya justru anjlok ke 11 persen, lebih rendah dari hasil survei pertama dengan 13,3 persen.
Rangkaian survei yang digelar Harian Kompas menggunakan metode survei longitudinal, yakni meminta pendapat dari responden yang sama. Ketiga survei dilakukan secara tatap muka, dalam tiga periode waktu.
Survei periode pertama yang hasilnya dilansir pada Desember 2012, dilakukan pada rentang 26 November 2012 sampai 11 Desember 2012. Periode kedua, 30 Mei 2013 sampai 14 Juni 2013, dan diumumkan pada Juni 2013. Sedangkan periode ketiga terlaksana pada 27 November 2013 sampai 11 Desember 2013, diumumkan Rabu (8/1/2014).
Melibatkan 1.380 sampai 1.400 responden dari 34 provinsi di Indonesia, survei menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dan rentang kesalahan (margin of error) 2,6 persen dalam penarikan sampel acak sederhana.
Hasil survei selengkapnya dapat dibaca di harian Kompas edisi Rabu (8/1/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.