Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Penuhi Panggilan "Jumat Keramat" KPK?

Kompas.com - 08/01/2014, 04:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Anas Urbaningrum kembali mangkir memenuhi panggilan, Selasa (7/1/2014), Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil lagi Anas untuk pemeriksaan pada Jumat (10/1/2014). Akankah Anas datang, dan pameo "Jumat keramat" bakal terjadi?

"(Anas) akan berupaya datang. Asal diperlakukan adil, jangan ada sprindik (surat perintah penyidikan) bocor lagi," kata kuasa hukum Anas, Firman Wijaya, di depan kediaman Anas, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa malam.

Firman mengatakan, sudah ada rapat untuk menyiapkan strategi pendampingan Anas untuk pemeriksaan Jumat. Soal "Jumat keramat", Firman mengatakan bahwa hari pemeriksaan itu sama keramatnya dengan Selasa ini.

Setelah Anas tak memenuhi panggilan kedua, pada Selasa malam, tim KPK mendatangi rumah Anas dan menyampaikan surat panggilan ketiga untuk Anas. "Tadi juga situasinya keramat," ujar Firman.

Meski demikian, Firman belum bersedia menjelaskan posisi Anas saat ini. "Pak Anas ada di sini dan tidak akan ke mana-mana," tepis dia.

Anas menolak untuk memenuhi panggilan KPK, Selasa, karena mempertanyakan masih saja ada sangkaan "proyek lain" dalam surat panggilan pemeriksaannya.

Sampai saat ini KPK memang tak pernah menjelaskan soal "proyek lain" yang masuk dalam sangkaan di surat perintah penyidikan untuk Anas, selain proyek Hambalang.

"Jumat keramat" merupakan sebutan yang mencuat setelah KPK beberapa kali menahan para tersangka dalam perkara yang mereka tangani pada hari Jumat. Biasanya penahanan itu dilakukan setelah pemeriksaan terhadap tersangka pada hari tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com