JAKARTA, KOMPAS.com - Logistik Pemilu 2014 yang dikabarkan hilang dari gudang logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jayapura, Papua ternyata dijual. Hal ini berdasarkan hasil pengecekan KPU.
"Itu KPU Jayapura belum membayar sewa gudang setahun. Jadi itu (logistik) oleh pemilik gudang dijual," ujar Kepala Biro Logistik KPU Boradi di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2014).
Dia mengatakan, saat ini kasus penjualan logistik itu tengah ditangani oleh kepolisian setempat. Menurutnya, pihak kepolisian akan menentukan apa ada unsur pidana dalam hal itu. Soal alasan KPU Jayapura belum membayar sewa gedung, Boradi mengatakan, hal itu karena tidak ada anggaran penyewaan gudang.
Boradi mengatakan, pihaknya belum memperhitungkan jumlah kerugian yang ditanggung KPU Jayapura akibat penjualan itu. Yang pasti, kata dia, kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.
Setelah hilangnya belasan ribu logistik pemilu di Kota Medan, KPU kembali dipusingkan oleh hilangnya logistik pemilu di Jayapura dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Arief mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kehilangan tersebut dengan berkoordinasi dengan KPU provinsi dan kabupaten/kota setempat.
Sebelumnya, KPU Medan mengungkapkan 8.000 unit kotak suara dan 9.000 unit bilik suara yang disimpan di gudang raib. Pegawai KPU Medan mengetahui kehilangan tersebut sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (30/12/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.