Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imparsial: Tembak Mati Teroris Seharusnya Jadi Upaya Terakhir Polri

Kompas.com - 02/01/2014, 12:51 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang hak asasi manusia, Imparsial, menyayangkan tindakan Tim Detasemen Khusus Antiteror 88 Mabes Polri yang menembak mati orang-orang yang diduga teroris. Padahal, tembak mati seharusnya menjadi upaya terakhir yang dilakukan Polri.

"Polisi seyogianya bisa menggunakan cara-cara untuk dapat menangkap para pelaku atau orang-orang yang diduga teroris," kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (2/1/2014).

Menurut Poengky, polisi seharusnya bisa meminimalisasi jatuhnya korban sehingga mereka bisa diproses secara hukum di pengadilan. Ia menilai tindakan polisi yang menembak mati para terduga teroris itu tidak hanya mengabaikan asas praduga tak bersalah, tetapi juga menutup peluang untuk membuka mata rantai teroris.

"Dan (aksi tembak mati) ini justru semakin menguatkan dan menyebarluaskan paham 'jihad sesat' yang dianut jaringan teroris tersebut," ujarnya.

Terkait dengan respons para terduga teroris yang melancarkan tembakan terlebih dahulu, Poengky menilai polisi seharusnya mengubah strategi dalam melakukan investigasi intelijen. Dalam hal ini, kata dia, polisi butuh bekerja sama soal informasi intelijen yang akurat sebelum menangkap mereka.

Ia juga menyarankan penanggulangan aksi terorisme di Indonesia seharusnya lebih memprioritaskan program deradikalisasi. Dalam hal ini, ia mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) seharusnya bisa bergerak lebih maju dengan melakukan kerja sama dengan stakeholder terkait, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, dan jurnalis.

"Termasuk memikirkan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi terhadap kelompok yang rentan dimobilisasi oleh kelompok teroris," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan Karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan Karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' di Pilkada Jakarta

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" di Pilkada Jakarta

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com