Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Januari, Peserta Konvensi Demokrat Paparkan Visi Misi

Kompas.com - 31/12/2013, 12:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat akhirnya mulai resmi meluncurkan kegiatan pada bulan Januari 2014. Pada bulan itu, konvensi akan semarak dengan adanya pemaparan visi dan misi sebelas peserta konvensi dan juga dilakukannya tur keliling Indonesia untuk melakukan debat kandidat.

Juru Bicara Komite Konvensi Capres Partai Demokrat Rully Charis mengatakan, pada tanggal 6-9 Januari mendatang, akan dilakukan acara temu media dengan peserta konvensi. Acara ini dilaksanakan di kantor Komite Konvensi, Jalan Pati Unus 75, Jakarta Selatan.

"Di sana, para peserta akan memaparkan program dan visi misi yang kemudian akan diuji oleh panelis dan wartawan yang hadir serta unsur masyarakat dan kampus yang diundang," ujar Rully saat dihubungi, Selasa (31/12/2013). Pada saat yang bersamaan, kata Rully, juga akan dilakukan peresmian kantor komite.

Pemaparan visi dan misi ini akan menjadi tahap pemanasan sebelum para peserta akan mulai berkeliling Indonesia untuk debat kandidat. Pelaksanaan debat kandidat akan mulai dilakukan mulai tanggal 21 Januari di 10 kota di seluruh Indonesia. Kota-kota yang dituju ialah Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, Ambon, dan Jayapura.

Rully menjelaskan, para peserta konvensi akan dibagi ke dalam dua grup yang dipilih secara acak, masing-masing grup terdiri dari 5 dan 6 peserta. "Pembagian grup ini agar debat berlangsung efektif dan menarik. Semua peserta akan bertemu satu sama lain dalam grup yang terpisah dan diacak di masing-masing kota," ucap Rully.

Dia menuturkan, komite menargetkan akhir Maret atau awal April, semua tahap konvensi akan berakhir dengan ditandai deklarasi demokrasi damai. Pelaksanaan Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dalam perjalanannya menimbulkan banyak keraguan dan kritik.

Salah satu anggota Komite Konvensi, Effendi Ghazali, bahkan menyebut konvensi ini tak bergairah. Peserta konvensi, Hayono Isman, bahkan mengatakan kurang menariknya konvensi karena dana yang macet dari DPP Partai Demokrat ke Komite Konvensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com