Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blusukan" ke Pesantren Tebu Ireng, Anies Orasi Pakai Sarung

Kompas.com - 23/12/2013, 10:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JOMBANG, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan mengenakan paduan busana yang beda dari biasanya. Biasanya, ia kerap mengenakan celana panjang berwarna hitam yang dipadankan dengan kemeja lengan panjang warna putih.

Saat menghadiri sebuah dialog di Pesantren Tebu Ireng, Jawa Timur, Senin (23/12/2013), Anies mengenakan kemeja dan sarung serta peci. Penampilan Anies ini pun mengundang komentar dari moderator diskusi itu.

"Pak Anies ini kami sebut sebagai Kiai Haji karena beliau masuk 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia. Selain itu, sudah pas pakai sarung," kata sang moderator sambil mempersilakan Anies naik ke atas panggung.

Saat di panggung, Anies pun memulai orasi politiknya dengan bercerita soal sarung. Menurutnya, kebiasaan mengenakan sarung sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, menurutnya, selama ini lebih sering difoto dengan gaya formal saat berpidato ataupun mengisi ceramah.

"Baru kali ini saya bicara pakai mimbar, tapi pakai sarung," seloroh Anies.

Rektor Universitas Paramadina itu mengatakan, tadi malam dia menginap di rumah Salahuddin Wahid atau Gus Sholah yang berlokasi di kompleks pesantren.

"Ini adalah pengalaman hidup baru sebagai santri," ujar inisiator Gerakan Indonesia Mengajar ini.

Pada Senin (23/12/2013) dini hari tadi, Anies beserta rombongan relawan tiba di Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. Anies menyempatkan diri berziarah di makam presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang juga ada di dalam ponpes itu.

Kota Jombang adalah kota keenam yang didatangi Anies dalam perjalanan 3.000 kilometer keliling Pulau Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com