Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2013, 14:21 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Politik Anggaran Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebaiknya segera menahan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Menurutnya, apabila tidak ditahan, maka Atut bisa saja melakukan penghilangan alat bukti.

"Yang harus dilihat dan dipertimbangkan oleh penyidik apakah Atut dianggap kooperatif atau misalnya bisa diindikasikan bisa menghilangkan alat bukti atau keterangan," katanya saat dihubungi, Jumat (20/12/2013).

Menurut Firdaus, KPK juga harus memperhitungkan apabila melakukan penahanan terhadap politisi asal Partai Golkar tersebut. KPK, ujarnya, harus memastikan kelengkapan pengumpulan keterangan atau alat bukti serta pemberkasan.

"Karena masa penahanan ada batas waktunya," ujarnya.

Ia juga menambahkan ICW berharap KPK menggali lebih dalam kasus dugaan korupsi, khususnya yang melibatkan Atut.

Berdasarkan catatannya, masih banyak dugaan korupsi lainnya, seperti bantuan sosial (bansos) dan hibah serta pengadaan sarana dan prasana proyek di dinas Bina Marga dan Tata Ruang Banten. Dugaan korupsi tersebut, katanya, terjadi mulai dari proses penganggaran yang melibatkan anggota DPRD hingga mekanisme pengadaan barang dan jasa yang melibatkan dinas/SKPD dan rekanan swasta yang diduga merupakan jaringan kroni Atut.

"Jadi kita berharap KPK juga menilik ini lbh lanjut," ucapnya.

Jumat keramat

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka kasus dugaan suap pemilihan kepala daerah di Lebak, Banten, Jumat (20/12/2013) pagi ini. Atut ditetapkan KPK sebagai tersangka sejak 16 Desember 2013.

“Benar, untuk diperiksa sebagai tersangka kasus Lebak,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Kamis (19/12/2013) malam.

Pemeriksaan Atut sebagai tersangka ini merupakan yang pertama. Tak jarang, KPK langsung menahan seseorang seusai pemeriksaan sebagai tersangka. Apalagi, jika pemeriksaan dijadwalkan pada hari Jumat.

Kerapnya penahanan pada hari Jumat menciptakan istilah “Jumat Keramat” di KPK. Apakah Atut langsung ditahan pada Jumat ini? Johan mengatakan, soal penahanan adalah kewenangan penyidik KPK.

"Mereka yang tahu kapan tersangka akan ditahan, sebagai jubir saya tidak tahu,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad menyatakan, terbuka kemungkinan Atut ditahan pada Jumat pekan ini. Menurutnya, penahanan terhadap Atut dilakukan setelah pemberkasan perkaranya mencapai 50 persen. Pada Rabu (18/12/2013), Atut dikabarkan sakit setelah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap Pilkada Lebak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com