Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2013, 03:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penahanan terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kemungkinan tidak akan terjadi pada tahun ini. Anas adalah tersangka dugaan penerimaan gratifikasi terkait skandal Proyek Hambalang.

"Kelihatannya (target penahanan Anas) mungkin agak sedikit meleset. Baru tahun depan (kemungkinan ditahan)," aku Wakil Ketua KPK Zulkarnain di Kompleks Parlemen, Selasa (17/12/2013). Dia mengatakan penahanan Anas belum dapat dilakukan karena berkas perkara belum rampung disusun.

Koordinasi dengan instansi terkait juga belum tuntas. "Untuk Anas, dengan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan, red) saja belum tuntas," ujar Zulkarnain. Dia mengatakan koordinasi dengan BPK dilakukan terkait dengan audit proyek tersebut. "Menyamakan persepsi saja."

BPK telah melakukan dua tahap audit terkait proyek Hambalang. Audit Hambalang tahap II mencantumkan sejumlah orang yang diduga menerima aliran dana dan nilai kerugian Rp 463,66 miliar.

Zulkarnain tak merinci lebih lanjut tentang koordinasi dengan BPK yang masih diperlukan KPK. "Ada poin-poin tertentu yang dikoordinasikan penyidik dengan BPK," ujar dia ketika ditanya mengenai hal itu. "Kita lihatlah. Kapan diperlukan (penahanan), kami lakukan. Kami tidak usah ditekan-tekan."

Sejak Februari 2013, Anas ditetapkan sebagai tersangka dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang. Dia diduga menerima hadiah atau janji berupa uang ataupun mobil terkait proyek Hambalang dan proyek lain.

Ketua KPK Abraham Samad berkilah belum juga ditahannya Anas adalah karena Rumah Tahanan (Rutan) KPK saat ini sedang penuh. Menurut dia, Anas harus ditahan di Rutan KPK dengan pertimbangan popularitas dan kemungkinan Anas bertindak sesuatu bila ditahan di tempat lain.

Namun, tak berselang pekan setelah Abraham mengatakan soal penuhnya rumah tahanan itu, KPK menangkap Kepala Kejaksaan Negeri Praya, Subari, dan perempuan bernama Lusita Ana Razak. Subari dan Lusita ditahan di Rutan KPK.

Ihwal "target" penahanan Anas sebelum 2014 sebelumnya diisyaratkan oleh Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Seperti dikutip dari Kontan, dia mengatakan bahwa semua penyidikan berkaitan dengan skandal proyek Hambalang akan dirampungkan sebelum 2014.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com