Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Halaman Baru Anas Urbaningrum?

Kompas.com - 04/12/2013, 08:07 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anas Urbaningrum pernah menyatakan, keputusannya berhenti sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat bukan akhir dari segalanya. Menurut Anas, apa yang dialaminya saat itu baru halaman pertama. Ada halaman-halaman berikutnya yang akan dibukanya.

Pascapernyataan yang disampaikan dalam pidato pengunduran diri sebagai ketum pada Februari 2013 itu, berbagai spekulasi muncul terkait halaman baru. Anas diyakini memiliki informasi atau bakal melawan pihak-pihak yang menyerangnya. Lalu, bagaimana kabar halaman baru itu?

Anas mengatakan, kalimat itu ia sampaikan karena dalam ilmu pidato perlu memakai kalimat yang bertenaga. Apa yang disampaikan, kata dia, adalah bentuk komitmen dan semangat pribadinya.

"Saya ingin tegaskan, ketika diberi gelar baru KPK, yang saya pahami punya kaitan erat dengan dinamika di internal Demokrat, saat itu Anas tidak mati. Itu bukan tutup buku. Saya anggap itu buku baru dan buku baru itu saya mulai hari ini sebagai halaman pertama. Tentunya berikutnya halaman kedua, ketiga, dan seterusnya," kata Anas, saat berkunjung ke kantor Tribun di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Anas mengatakan, tidak masalah jika pernyataannya itu ditafsirkan bahwa dirinya akan buka-bukaan mengenai penyimpangan. Namun, informasi yang dimaksud Anas hanyalah dalam konteks mencari keadilan.

"Itu bagian dari proses yang harus ditempuh. Saya tidak punya tendensi untuk menyerang. Mau ditafsirkan apa pun, bisa. Kalau mau ditafsir, PPI (ormas Perhimpuan Pergerakan Indonesia) itu bisa disebut halaman baru," kata pendiri PPI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com