Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Dugaan "Mark Up" Alat Kesehatan di Banten sampai Rp 16 Miliar

Kompas.com - 14/11/2013, 17:15 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat bahwa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menemukan adanya dugaan penggelembungan harga (mark up) belanja alat kesehatan di Provinsi Banten hingga senilai Rp 16 miliar. Tak hanya itu, laporan BPK juga menyebutkan, alat-alat kesehatan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang nilainya mencapai Rp 30 miliar. Hal itu disampaikan Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas di kantornya, Jakarta, Kamis (14/11/2013).

"Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK ditengarai banyak terjadi penyimpangan dan korupsi alat kesehatan di Banten," katanya.

Ia mengatakan, mark up dihitung dari selisih dari Harga Perkiraan Sementara (HPS) yang seharusnya senilai Rp 106,9 miliar dengan HPS yang digelembungkan nilainya menjadi Rp 123 miliar. Adapun pemeriksaan tersebut dilakukan BPK terhadap 13 dari 15 paket kesehatan yang ditenderkan. Paket kesehatan tersebut mencakup pengadaan alat kedokteran radio hingga bedah saraf, umum, urologi, dan NICU.

"Alat-alat kesehatan yang ditender Dinkes (Dinas Kesehatan) Banten itu digunakan untuk rumah sakit rujukan dan laboratorium daerah di Banten," ujarnya.

Firdaus menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK ditemukan tiga indikasi alat kesehatan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan. Ketiga indikasi tersebut masing-masing adalah alat kesehatan yang tidak lengkap dengan total nilai sebesar Rp 5,7 miliar, alat kesehatan yang tidak sesuai spesifikasi kontrak senilai Rp 6,3 miliar, serta alat kesehatan yang tidak ada saat pemeriksaan fisik senilai Rp 18,5 miliar.

Firdaus juga menyebutkan, setidaknya ada tujuh perusahaan rekanan yang memenangi tender proyek pengadaan alat kesehatan tersebut. Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT Adca Mandiri, PT Buana Wardana Utama, CV Bina Sadaya, PT Mikkindo Adiguna Pratama, PT Marbago Duta Persada, PT Waliman Nugraha Jaya, dan CV Radefa.

"Perusahaan-perusahaan itu juga diduga merupakan perusahaan yang langsung dimiliki oleh Wawan (adik Atut) atau perusahaan yang berafiliasi dengan keluarga Atut," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com