Pada masa Gus Dur, koalisi Poros Tengah yang dikomandoi Amien Rais mengusung Gus Dur sebagai presiden hingga terpilih dalam sidang Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR). Namun, Poros Tengah jugalah yang kemudian menjatuhkan Gus Dur dari kursinya sebagai presiden dan digantikan oleh Wakil Presiden saat itu, Megawati Soekarnoputri.
Bambang berpendapat koalisi parpol Islam masih terlalu dini digulirkan. Pasalnya, semua partai masih berkonsentrasi menghadapi pemilihan legislatif. Selain itu, koalisi ini dianggap sulit terwujud lantaran masing-masing partai Islam telah memiliki calonnya masing-masing.
"Apalagi PPP sudah punya Suryadharma Ali yang menyatakan maju capres. Kami tidak mau itu," kata Bambang.
Menurut Bambang, alasan PPP yang menggunakan kedekatan historis untuk mengajak partai-partai lain tidaklah cukup kuat. Partai-partai Islam, menurut Bambang, sudah memiliki platformnya masing-masing.
"PKB tidak sama platformnya dengan PPP. PKB sangat terbuka, tidak berasaskan Islam. Jadi, atas dasar apa mau digabungkan? Lagi pula, koalisi parpol Islam juga bukan jualan yang laku di tengah masyarakat," kata Bambang.
Sebelumnya, PPP menyatakan akan merangkul partai-partai Islam, seperti PKB, PKS, PAN, dan PBB untuk bergabung membuat kekuatan baru. PPP yakin koalisi partai Islam bisa menandingi kekuatan PDI Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Meski sudah menyatakan akan membuat koalisi partai Islam, PPP juga belum mau terburu-buru mengusung capres maupun cawapres.