Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Konvensi Demokrat Dinilai Belum Layak Jadi Capres

Kompas.com - 10/10/2013, 16:28 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Seluruh peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat dinilai belum layak untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Pasalnya, popularitas maupun elektabilitas mereka dinilai masih rendah. Hal itu dikatakan pendiri lembaga survei Pusat Data Bersatu (PDB) Didik J Rachbini, didampingi pendiri PDB lainnya, Agus Herta, saat jumpa pers di Hotel Atlet Century di Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Kesimpulan Didik itu setelah melihat hasil survei yang dilakukan PDB. Popularitas 11 peserta konvensi, kata dia, masih di bawah 80 persen. Dahlan Iskan berada di urutan teratas di angka 71,2 persen, diikuti Marzuki Alie 61,8 persen, Pramono Edhie Wibowo 39,4 persen.

Peserta lainnya, Anies Baswedan popularitasnya sebesar 39,2 persen, Gita Wirjawan 35,8 persen, Hayono Isman 32,2 persen, Dino Patti Jalal 32,2 persen, Ali Maskur Musa 21,8 persen, Endriarto Sutarto 20,2 persen, Irman Gusman 19,8 persen, dan Sinyo Harry Sarundajang 17,6 persen.

"Untuk menjadi capres, popularitas paling tidak harus di atas 80 persen. Yang 90 persen pun belum tentu dipilih orang. Kalau di bawah 50 persen, yah masih jauh. Bahkan, untuk jadi gubernur pun masih belum layak," kata Didik.

Dilihat dari elektabilitas, tambah Didik, angkanya juga masih sangat rendah. Tingkat keterpilihan yang paling tinggi, yakni Dahlan di angka 5 persen, diikuti Anies Baswedan di angka 1,2 persen, Gita Wirjawan (0,4 persen), Pramono Edhie Wibowo (0,2 persen), dan Ali Maskur Musa (0,2 persen). Peserta lain di angka nol persen.

Menurut PDB, wawancara dilakukan pada 21-24 September per telepon terhadap 500 responden. Pemilihan responden dilakukan secara acak sistematik berdasarkan buku telepon residensial yang diterbitkan PT Telkom. Responden berada di 10 kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar, dan Jayapura.

Didik menambahkan, dari hasil survei PDB, terlihat bahwa tidak ada pengaruh dari gembar-gembor konvensi selama ini.

"Kalau pola konvensi atau kampanye capres Demokrat seperti itu akan sulit tandingi capres lain (di luar konvensi)," katanya.

Ketika ditanya dari mana dana untuk menggelar survei, Didik mengatakan, tidak sulit bagi PDB mendapatkan dana. Pasalnya, kata dia, PDB didirikan oleh orang-orang mapan, seperti pengusaha Peter F Ghonta.

"Biaya tele-polling juga tidak terlalu mahal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com